DIKSIA.COM - Jasonna H. Raoli, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, menyampaikan dukungan Pemerintah Indonesia untuk mempromosikan kekayaan intelektual dari skala nasional hingga global, ujar Yasonna saat memimpin delegasi Indonesia ke Sidang World Intellectual Property Organization (WIPO) ke-64 di Jenewa, Swiss.
Ia menjelaskan, Indonesia mendukung sistem kekayaan intelektual global, salah satunya melalui aksesi Nice Agreement on the International Classification of Goods and Services untuk meningkatkan sistem merek nasional untuk standar internasional. dasar.
Menurutnya, kerja sama internasional di bidang IP memiliki banyak manfaat.
“Indonesia berkomitmen untuk membuka potensi orang-orang bertalenta, menghormati kreator dan inovator, serta memberikan ilmu untuk kepentingan masyarakat,” kata Yasonna, Kamis (7 Juni 2023). ) di Majelis WIPO.
Yasonna menambahkan, kerja sama dan kemitraan internasional akan membentuk lanskap yang menumbuhkan kreativitas, merangkul keragaman, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam sesi WIPO, Indonesia akan menandatangani perjanjian kerjasama dengan WIPO tentang pendirian Pusat Pelatihan HKI Nasional.
“Indonesia dan WIPO akan bekerja sama dalam mendirikan pusat pelatihan HKI nasional untuk meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan HKI,” ujarnya.
Selanjutnya, melalui kepemimpinan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, Indonesia akan memfokuskan ASEAN pada pertumbuhan ekonomi global dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masyarakat untuk berkreasi dan berinovasi.
Dalam skala nasional, Indonesia sendiri memiliki Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2022 tentang Kekayaan Intelektual Bersama.
Peraturan ini memainkan peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia yang kaya sekaligus melindungi pengetahuan tradisional.
Sidang WIPO ke-64 akan diselenggarakan pada 6 hingga 14 Juli 2023. Konferensi tersebut akan dihadiri oleh 156 Negara Anggota WIPO.
Indonesia merupakan salah satu dari 88 negara yang mengajukan pernyataan kebangsaan di persidangan.