DIKSIA.COM - JAKARTA, Baru-baru ini, seorang kreator konten bernama Nur Sha membagikan pengalamannya wajahnya yang ‘hangus' akibat krim yang diduga mengandung merkuri.
Wajah Nur Sha memang terlihat hitam seperti terbakar.
“Jadi saya berobat ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin. Awalnya saya bingung kenapa kulit saya jadi hitam pekat, sudah perih seperti itu. Tapi pas ke dokter saya didiagnosa ochronosis di seluruh wajah,” ujarnya di kanal YouTube Tribunnews, Minggu (16/7/2023).
Semua itu berawal dari tahun 2013. Saat itu banyak bermunculan krim pemutih yang bisa membuat kulit cepat putih.
Saat pertama kali menggunakannya, Nur Sha mengungkapkan bahwa kulit wajahnya telah memutih.
“Banyak yang laku dipasaran. Saya disuruh pakai salah satu krimnya. Awal tahun 2013 muka saya putih pas pakai krim itu,” ujarnya.
Namun, setelah dua tahun menggunakan krim tersebut, tiba-tiba muncul flek hitam di penghujung tahun 2015.
Awalnya dia mengira flek hitam yang muncul itu normal.
Hingga ia memutuskan untuk tetap menggunakan krim tersebut.
Namun belakangan, bintik-bintik itu malah semakin lebar.
Menurut Nur Sha, salah satu faktor munculnya flek tersebut kemungkinan karena ia sering terpapar sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan.
“Saya tidak tahu sama sekali bahwa ada pengaruh kandungan merkuri dan sebagainya. Jadi, mengingat ini sebagai krim siang, tidak masalah jika terkena sinar matahari,” jelasnya.
Pada akhir 2015, efeknya mulai muncul.
Bintik hitam terus melebar. Anehnya, tidak terasa panas atau gatal.
Dia juga dirawat untuk berhenti menggunakan krim.
Bukannya membaik, setelah satu tahun efeknya justru semakin parah.
“Awalnya hanya pipi kanan dan kiri saja yang sama dengan hidung. Semakin lama semakin lebar seluruh wajah,” kata Nur Sha lagi.
Dia bahkan tidak membayangkan bahwa kulit wajahnya akan berakhir seperti ini.
Baru pada awal tahun 2022 Nur Sha mengetahui bahwa krim tersebut mengandung merkuri.
“Tapi saya tahu kandungan merkuri itu di awal tahun 2022. Karena sebelumnya belum ada edukasi tentang merkuri. Jadi saya baru paham di tahun 2022 kemarin,” ujarnya.