“Sebanyak 76 persen pelaku fintech setuju regulasi pemerintah saat ini kondusif untuk inovasi, meski relaksasi atau relaksasi regulasi dan pemberian insentif tertentu masih menjadi harapan,” tambahnya.
Laporan AFTECH AMS 2022/2023 menggambarkan bahwa kerangka regulasi yang ada dari Pemerintah dan regulator dianggap oleh para pelaku fintech dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan investasi sehingga dapat mendukung keberlangsungan pengembangan industri fintech di Indonesia.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan dampak tech winter yang melanda dunia tidak terlalu dirasakan oleh industri fintech di Indonesia.
Hal ini disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkelanjutan.
“Kisah sukses Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi harus menjadi bagian terpenting dari kisah sukses fintech. Oleh karena itu, OJK berharap tren pertumbuhan fintech Indonesia akan tetap positif dalam jangka panjang. Apa yang dikenal secara internasional sebagai musim dingin teknologi tampaknya dan seharusnya tidak terjadi di Indonesia,” kata Mahendra.
Mahendra mengungkapkan, agar pertumbuhan fintech dapat berjalan dengan baik, harus dibarengi dengan penerapan tata kelola yang baik, risk and compliance, transparansi, mekanisme audit yang kredibel, dan akuntabilitas sebagai perilaku utama bisnis fintech.
“Kami percaya fintech di Indonesia dapat menjadi bagian integral dari pembangunan ekonomi Indonesia. Inovasi dan solusi yang ditawarkan oleh fintech sangat dibutuhkan oleh Indonesia yang memiliki pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan, demografi besar dan stabilitas politik yang baik serta pembangunan sosial yang pesat dan kesejahteraan. AFTECH harus berperan besar dalam memperkuat industri fintech di Indonesia,” lanjutnya.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan ada tiga peran penting AFTECH untuk mendorong digitalisasi sistem keuangan nasional.
“Pertama, keikutsertaan AFTECH dengan seluruh industri fintech untuk bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk terus melaksanakan perluasan akseptasi QRIS, termasuk QRIS antar negara dan akseptasi layanan BI Fast. Kedua, AFTECH memiliki peran penting dalam meningkatkan literasi digital dan mengedukasi masyarakat.Ketiga, dukungan AFTECH dalam pengembangan ekonomi keuangan digital yang dilakukan oleh Bank Indonesia, pemerintah pusat dan daerah, antara lain digitalisasi UKM dan elektronifikasi bansos dan moda transportasi daerah, “ucap perry.