Jet Tempur F-16 dengan Pilot AI Sukses Terbang Dengan Kecepatan Tinggi

RediksiaSenin, 6 Mei 2024 | 11:52 WIB
Jet Tempur F-16 dengan Pilot AI Sukses Terbang Dengan Kecepatan Tinggi
Jet Tempur F-16 dengan Pilot AI Sukses Terbang Dengan Kecepatan Tinggi. Foto: DARPA

Meskipun demikian, masih banyak pihak yang menentang gagasan tersebut. Para ahli dalam bidang pengendalian senjata dan kelompok-kelompok kemanusiaan khawatir bahwa suatu hari nanti AI dapat menggunakan senjata secara mandiri dan menimbulkan kematian tanpa konsultasi lebih lanjut dengan manusia. Upaya-upaya telah dilakukan untuk membatasi penggunaannya.

“Ada kekhawatiran yang luas dan serius terkait dengan pemberian keputusan hidup dan mati kepada sensor dan perangkat lunak,” ujar Komite Palang Merah Internasional. Senjata otonom ini menimbulkan kekhawatiran dan memerlukan tanggapan politik internasional yang mendesak.

Namun, Kendall menegaskan bahwa akan selalu ada pengawasan manusia dalam sistem saat penggunaan senjata. Transisi militer ke pesawat yang dilengkapi dengan AI didorong oleh faktor-faktor keamanan, biaya, dan pertimbangan strategis.

Dalam konteks konflik potensial antara AS dan China, armada pesawat tempur berawak yang mahal saat ini akan menjadi rentan. China memiliki jumlah armada pesawat yang melebihi AS dan juga sedang mengembangkan armada yang dilengkapi dengan AI.

Skenario perang di masa depan melibatkan serangan besar-besaran pesawat tak berawak AS yang menyerang pertahanan musuh, memberikan AS kemampuan untuk menembus wilayah udara tanpa risiko tinggi terhadap nyawa para pilot. Namun, pergeseran ini juga didorong oleh faktor ekonomi.

Angkatan Udara AS masih menghadapi hambatan dalam produksi yang tertunda dan biaya yang melonjak terkait dengan jet tempur F-35 Joint Strike Fighter, yang perkiraan biayanya mencapai USD 1,7 triliun.

Pesawat tak berawak yang lebih kecil dan lebih murah yang dikendalikan oleh AI dianggap sebagai solusi yang lebih memadai.

Operator militer dari program Vista menyatakan bahwa tidak ada negara lain yang memiliki jet tempur yang dilengkapi dengan AI seperti yang mereka miliki, di mana perangkat lunak tersebut telah diprogram setelah mempelajari jutaan titik data dalam simulator, kemudian diuji dalam penerbangan aktual.

Vista melakukan pertempuran udara pertamanya yang dikendalikan oleh AI pada bulan September 2023, dan hanya ada sekitar dua puluh empat penerbangan serupa yang dilakukan sejak saat itu.

Sumber: inet.detik.com