Menariknya, mereka tidak menyertakan AMD dalam perbandingan daya tahan baterai, kemungkinan karena hasilnya akan lebih ketat.
Meski pengujian independen masih diperlukan, penulis meyakini efisiensi daya menjadi “killer app” Snapdragon X.
Laptop premium dengan performa kompetitif, lengkap dengan fitur mutakhir seperti WiFi 7, 5G, dan fungsionalitas AI, yang mampu menjalankan semua aplikasi Windows dengan daya tahan baterai jauh lebih unggul, kemungkinan besar akan menggoda pengguna untuk beralih, tentu saja dengan pertimbangan harga.
Kita perlu menunggu perangkat ini meluncur ke pasaran untuk mengetahui detail harganya.
Akankah 2024 menjadi tahunnya laptop Arm? Ada sejumlah tantangan yang perlu dihadapi, seperti efisiensi dan stabilitas emulasi Windows pada ribuan aplikasi, serta seberapa cepat ekosistem native berkembang.
Kemampuan CPU Arm dalam menjalankan game Windows juga menjadi pertanyaan.
Dukungan native Arm untuk Windows membutuhkan waktu dan usaha ekstra, mengingat banyak game yang dikembangkan dengan konsol sebagai target utama.
Pada dasarnya, game di platform Arm kemungkinan besar masih akan bergantung pada emulasi Windows untuk beberapa waktu ke depan.
Sebagai pengguna yang sudah lama menantikan kehadiran laptop Arm, Lenovo yang bocor tersebut terlihat menjanjikan.
Lebih jauh lagi, bayangkan potensi prosesor Snapdragon kelas 95W untuk perangkat desktop di masa mendatang.
Era baru yang menarik tampaknya tengah menanti di dunia laptop.