Debut Warburton di Olimpiade Rio menjadi pengalaman yang tak terlupakan, meski dengan waktu bermain yang terbatas karena usianya yang masih muda.
Pada Tokyo 2020, meskipun memuncaki grup, Inggris Raya harus menerima kekalahan di semifinal melawan tuan rumah Jepang. Namun, mereka berhasil merebut medali perunggu berkat delapan assist dari Warburton dalam kemenangan atas Spanyol.
Menatap Paris, Warburton tetap optimistis, terlebih setelah Inggris Raya lolos melalui kemenangan di Eropa tahun lalu.
“Kami telah menjalani musim panas yang padat dengan dua kompetisi besar, dan saya merasa kami akan benar-benar siap saat tiba di Paris,” katanya. “Ini akan menjadi tontonan yang luar biasa.”
Warburton juga menekankan ketatnya persiapan menjelang Paris 2024. Jadwal latihan yang padat, dengan sesi intensif dan pertandingan kompetitif, telah menjadi rutinitas tim untuk mengasah keterampilan dan strategi mereka.
“Kami telah bekerja keras dan mendorong diri kami hingga ke batas maksimal,” jelasnya. “Fokus kami adalah memastikan setiap aspek permainan kami benar-benar tajam.”
Tentang apa yang dibutuhkan untuk meraih medali emas, Warburton meyakini pentingnya dedikasi dan kerja keras. “Pagi-pagi di gym saat tak ada yang melihat, itulah yang akan membawa kami ke arah yang benar menuju Paris,” katanya. “Semoga itu menjadi kunci sukses kami.”
Terlepas dari hasil akhirnya, Warburton sangat menghargai perjalanan yang telah dilalui. “Sejak kecil, ini adalah yang selalu saya impikan,” tutupnya.
“Kami di sini untuk menang, tapi menikmati prosesnya juga sama pentingnya. Pola pikir ini yang saya harap akan membawa kami ke podium tertinggi.”
Paralimpiade Paris menjanjikan babak baru yang mendebarkan dalam karier Warburton, dan tim bola basket kursi roda Inggris Raya bertekad mengubah sejarah perunggu mereka menjadi sebuah kemenangan emas yang gemilang.