Salah satu metafora yang terkenal adalah rumah kaca, yang menggambarkan sistem pengarsipan yang dijalankan oleh pihak kolonial untuk memantau dan mencatat setiap gerak-gerik pergerakan nasional. Rumah kaca juga melambangkan transparansi dan kerentanan kaum pergerakan nasional di bawah pengawasan kolonial.
Detail Novel Rumah Kaca
Berikut adalah detail novel Rumah Kaca:
- Judul: Rumah Kaca
- Pengarang: Pramoedya Ananta Toer
- Genre: Fiksi Sejarah
- Bab: 18
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Lentera Dipantara
- Peringkat: 4.3 dari 5 bintang di Goodreads
Sinopsis Novel Rumah Kaca
Novel ini dimulai dengan pengenalan Jacques Pangemanann, seorang polisi kolonial Belanda yang berdarah Minahasa. Jacques Pangemanann adalah seorang pribumi terpelajar yang lulus dari sekolah E.L.S. Ia digambarkan sebagai orang yang mencintai tanah airnya dan berusaha menegakkan keadilan untuk semua bangsa di Hindia. Ia juga memiliki istri yang cantik dan setia bernama Madame Paulette.
Jacques Pangemanann mendapat tugas dari atasannya, Komisaris Besar Donald Nicolson, untuk memata-matai Minke, seorang aktivis pergerakan nasional yang menjadi tokoh utama dari tiga novel sebelumnya. Minke adalah seorang pribumi yang berpendidikan Eropa, yang berani mengkritik dan menantang pihak kolonial melalui tulisan-tulisannya. Minke juga memiliki istri yang cantik dan cerdas bernama Prinses Van Kasiruta, yang merupakan putri dari raja Maluku.
Jacques Pangemanann melakukan tugasnya dengan penuh dedikasi dan profesionalisme. Ia mengumpulkan berbagai informasi tentang Minke, mulai dari latar belakang, keluarga, teman, organisasi, hingga kegiatan sehari-hari. Ia juga menyusun sistem pengarsipan yang rapi dan sistematis, yang ia sebut sebagai kegiatan pe-rumahkaca-an. Ia berharap dengan cara ini, ia dapat mengungkap dan menghancurkan rencana-rencana Minke yang dianggap subversif dan berbahaya.
Namun, dalam menjalankan tugasnya, Jacques Pangemanann juga mengalami konflik batin. Ia merasa bersalah dan bimbang karena harus mengkhianati bangsanya sendiri. Ia juga merasa iri dan kagum dengan Minke, yang memiliki semangat dan idealisme yang tinggi. Ia juga merasa terancam dengan kehadiran Minke, yang dianggap sebagai saingan dalam hal kecerdasan, karisma, dan popularitas. Ia juga merasa cemburu dengan hubungan Minke dan Prinses Van Kasiruta, yang tampak harmonis dan bahagia.