Jacques Pangemanann mendapat tugas dari atasannya, Komisaris Besar Donald Nicolson, untuk memata-matai Minke, seorang aktivis pergerakan nasional yang menjadi tokoh utama dari tiga novel sebelumnya. Minke adalah seorang pribumi yang berpendidikan Eropa, yang berani mengkritik dan menantang pihak kolonial melalui tulisan-tulisannya. Minke juga memiliki istri yang cantik dan cerdas bernama Prinses Van Kasiruta, yang merupakan putri dari raja Maluku.
Jacques Pangemanann melakukan tugasnya dengan penuh dedikasi dan profesionalisme. Ia mengumpulkan berbagai informasi tentang Minke, mulai dari latar belakang, keluarga, teman, organisasi, hingga kegiatan sehari-hari. Ia juga menyusun sistem pengarsipan yang rapi dan sistematis, yang ia sebut sebagai kegiatan pe-rumahkaca-an. Ia berharap dengan cara ini, ia dapat mengungkap dan menghancurkan rencana-rencana Minke yang dianggap subversif dan berbahaya.
Namun, dalam menjalankan tugasnya, Jacques Pangemanann juga mengalami konflik batin. Ia merasa bersalah dan bimbang karena harus mengkhianati bangsanya sendiri. Ia juga merasa iri dan kagum dengan Minke, yang memiliki semangat dan idealisme yang tinggi. Ia juga merasa terancam dengan kehadiran Minke, yang dianggap sebagai saingan dalam hal kecerdasan, karisma, dan popularitas. Ia juga merasa cemburu dengan hubungan Minke dan Prinses Van Kasiruta, yang tampak harmonis dan bahagia.
Sementara itu, Minke tidak menyadari bahwa ia sedang diawasi oleh Jacques Pangemanann. Ia tetap melanjutkan aktivitasnya sebagai seorang jurnalis, penulis, dan pemimpin pergerakan nasional. Ia juga tetap mencintai dan menyayangi istrinya, Prinses Van Kasiruta, yang selalu mendukung dan menginspirasinya. Ia juga memiliki banyak teman dan pengikut yang setia dan mengaguminya.
Namun, kehidupan Minke juga tidak mudah. Ia harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan dari pihak kolonial, yang berusaha menekan dan menghambat pergerakannya. Ia juga harus menghadapi berbagai fitnah dan intrik dari pihak-pihak yang iri dan bermusuhan dengannya. Ia juga harus menghadapi berbagai masalah pribadi, seperti kesehatan, keluarga, dan cinta.
Salah satu masalah pribadi yang mengganggu Minke adalah kematian seorang wanita tuna susila kelas atas bernama Fientje de Fenicks atau Rientje Roo, yang diduga berkaitan dengan Minke. Fientje de Fenicks adalah seorang wanita yang cantik, kaya, dan berkuasa, yang memiliki banyak penggemar dan pelanggan dari kalangan elite. Ia juga memiliki hubungan khusus dengan Minke, yang pernah menolongnya dari sebuah kecelakaan.