Meskipun ngangkat tema sosial, “Payung Butut” nggak lantas jadi ceramah yang ngebosenin. Justru, lewat kisah Abah dan payung bututnya, kita diajak buat lebih bijak dan optimis dalam menghadapi masalah. Novel ini ngingetin kita bahwa hidup ini penuh warna, ada sedih ada senang, tapi selalu ada harapan buat jadi lebih baik.
So, buat kamu yang nyari bacaan ringan tapi penuh makna, “Payung Butut” wajib kamu lirik. Siap-siap ketawa, mikir, dan mungkin aja nemuin “aura” baru dalam dirimu sendiri setelah baca novel ini. Selamat membaca!