Resensi Novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer

RediksiaRabu, 28 Juni 2023 | 22:14 WIB
Resensi Novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer
Resensi Novel Bumi Manusia by Pramoedya Ananta Toer

Minke juga menulis artikel-artikel yang mengkritik pemerintah kolonial Belanda dan membangkitkan kesadaran nasionalisme di kalangan pribumi.

Novel Bumi Manusia berakhir dengan tragedi yang menimpa keluarga Mellema. Herman Mellema meninggal karena sakit parah. Annelies diculik oleh Robert Suurhof dan dibawa ke Belanda dengan paksa.

Nyai Ontosoroh ditangkap oleh polisi Belanda karena dituduh membunuh Herman Mellema. Minke sendiri diusir dari sekolahnya dan dibuang ke Ambon oleh pemerintah kolonial Belanda.

Karakter dan Perkembangan Karakter

Novel Bumi Manusia memiliki banyak karakter yang berperan penting dalam cerita. Berikut adalah beberapa karakter utama dan perkembangan karakternya:

Minke

Protagonis novel ini. Seorang pemuda pribumi yang cerdas, berbakat, dan kritis. Awalnya ia merasa bangga menjadi murid HBS dan mengagumi budaya Eropa.

Namun, setelah ia bertemu dengan keluarga Mellema dan terlibat dalam gerakan-gerakan sosial dan politik, ia mulai menyadari ketidakadilan dan penindasan yang dialami oleh bangsanya.

Ia juga mulai menghargai budaya dan identitasnya sebagai orang Indonesia. Ia menjadi seorang penulis yang berani mengkritik pemerintah kolonial Belanda dan membangkitkan kesadaran nasionalisme di kalangan pribumi.

Annelies

Putri dari Herman Mellema dan Nyai Ontosoroh. Seorang gadis cantik, lembut, dan penyayang. Ia jatuh cinta dengan Minke dan menikah dengannya. Ia juga mendukung perjuangan Minke untuk bangsanya. Ia menjadi korban dari diskriminasi hukum kolonial Belanda yang tidak mengakui statusnya sebagai anak sah.

Ia juga menjadi sasaran dari kebencian dan iri hati keluarga Herman Mellema di Belanda dan Robert Suurhof, yang menculiknya dan membawanya ke Belanda dengan paksa. Ia mengalami penderitaan dan depresi yang mendalam di sana.

Nyai Ontosoroh

Ibu dari Annelies dan gundik dari Herman Mellema. Seorang wanita pribumi yang cerdas, mandiri, dan berwibawa. Ia berhasil mengelola perkebunan dan perusahaan milik Herman Mellema dengan baik. Ia juga menjadi sosok ibu yang sayang dan protektif terhadap Annelies dan Minke.

Ia juga memiliki semangat perlawanan terhadap penjajahan Belanda, yang ia tunjukkan dengan menolak untuk mengubah nama dan agamanya. Ia juga menjadi korban dari diskriminasi hukum kolonial Belanda, yang menuduhnya membunuh Herman Mellema dan menangkapnya.

Herman Mellema

Ayah dari Annelies dan tuan tanah Belanda yang memiliki perkebunan dan perusahaan di Jawa. Seorang pria tua yang lemah, sakit-sakitan, dan tidak peduli dengan urusan bisnisnya.