Novel, Cerpen, Cerbung: Apa Bedanya dan Bagaimana Menulisnya?

RediksiaSelasa, 6 Februari 2024 | 10:32 WIB
Novel, Cerpen, Cerbung: Apa Bedanya dan Bagaimana Menulisnya?
Novel, Cerpen, Cerbung: Apa Bedanya dan Bagaimana Menulisnya?

Cerbung biasanya mengikuti pola cerita yang menarik dan menggugah rasa penasaran pembaca, sehingga mereka ingin terus mengikuti kelanjutan ceritanya. Cerbung juga sering mengandung unsur romantis, komedi, thriller, fantasi, dll. Contoh cerbung yang terkenal adalah Bidadari-bidadari Surga karya Tere Liye, Anak Jalanan karya Boy Candra, dan The Chronicles of Narnia karya C.S. Lewis.

Bagaimana Cara Menulis Novel, Cerpen, dan Cerbung?

Menulis novel, cerpen, dan cerbung adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan sekaligus menantang, karena membutuhkan imajinasi, keterampilan, dan ketekunan yang tinggi. Tidak ada rumus pasti untuk menulis karya sastra yang baik dan benar, karena setiap pengarang memiliki gaya dan cara tersendiri.

Namun, ada beberapa tips dan trik yang bisa kamu ikuti untuk menulis novel, cerpen, dan cerbung yang menarik dan berkualitas, yaitu:

  • Tentukan ide dan tema cerita yang ingin kamu tulis. Ide dan tema cerita bisa berasal dari pengalaman pribadi, observasi, inspirasi, atau imajinasi kamu. Ide dan tema cerita harus sesuai dengan jenis karya sastra yang kamu pilih, baik novel, cerpen, atau cerbung. Ide dan tema cerita juga harus menarik dan relevan bagi pembaca, sehingga mereka tertarik untuk membaca karya sastra kamu.
  • Buatlah outline atau kerangka cerita yang berisi poin-poin penting yang ingin kamu sampaikan dalam cerita. Outline atau kerangka cerita bisa berupa alur cerita, tokoh-tokoh, latar, konflik, klimaks, dan resolusi. Outline atau kerangka cerita akan membantu kamu untuk mengatur dan mengembangkan cerita kamu secara sistematis dan logis.
  • Mulailah menulis cerita kamu dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan jenis karya sastra yang kamu pilih, baik novel, cerpen, atau cerbung. Bahasa yang kamu gunakan harus jelas, mudah dipahami, dan menarik bagi pembaca. Kamu juga bisa menggunakan berbagai teknik sastra, seperti deskripsi, narasi, dialog, monolog, simbol, metafora, dll. untuk memperkaya dan mempercantik cerita kamu.
  • Perhatikan aspek-aspek kebahasaan, seperti ejaan, tanda baca, tata bahasa, dan kaidah penulisan yang benar dan baik. Kamu bisa menggunakan alat bantu seperti kamus, tesaurus, atau aplikasi pengecek ejaan dan tata bahasa untuk membantu kamu menulis dengan benar dan baik. Kamu juga bisa meminta bantuan orang lain, seperti teman, keluarga, atau editor profesional untuk membaca dan memberikan masukan tentang karya sastra kamu.
  • Revisi dan perbaiki karya sastra kamu sebelum kamu mempublikasikannya. Kamu bisa membaca kembali karya sastra kamu dengan kritis dan objektif, untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan cerita kamu. Kamu juga bisa membandingkan karya sastra kamu dengan karya sastra lain yang sejenis, untuk melihat apakah ada hal-hal yang perlu kamu tambah, kurangi, atau ubah. Kamu juga bisa meminta pendapat dan saran dari pembaca potensial, seperti teman, keluarga, atau pembaca online, untuk mendapatkan feedback yang berguna untuk memperbaiki karya sastra kamu.

Kesimpulan

Novel, cerpen, dan cerbung adalah tiga jenis karya sastra yang berbentuk prosa, yang memiliki perbedaan dan persamaan dalam hal panjang, alur, tokoh, latar, tema, dan gaya bahasa. Menulis novel, cerpen, dan cerbung adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan sekaligus menantang, yang membutuhkan imajinasi, keterampilan, dan ketekunan yang tinggi.