Majas personifikasi memiliki banyak fungsi, antara lain untuk menciptakan kesan imajinatif, memperindah susunan kalimat, memberi efek tertentu, memperkuat hubungan, dan memudahkan pembaca dalam memahami suasana. Majas ini juga dapat menunjukkan sikap penulis terhadap objek yang dijadikan personifikasi, misalnya mengagumi, mencintai, membenci, atau mengejek.
Majas personifikasi termasuk ke dalam majas perbandingan, karena membandingkan atau menyandingkan dua hal yang berbeda, yaitu sifat manusia dengan sifat benda atau makhluk lain. Namun, majas ini berbeda dengan majas simile atau perbandingan, karena tidak menggunakan kata penghubung seperti “seperti”, “bagai”, “laksana”, atau “ibarat”. Majas personifikasi langsung menyatakan benda atau makhluk lain memiliki sifat manusia.