Diksia.com - Majas personifikasi adalah salah satu jenis majas yang sering digunakan dalam karya sastra, terutama puisi. Majas ini memberikan sifat atau karakter manusia kepada benda mati, hewan, atau makhluk lain yang tidak memiliki kemampuan berpikir dan merasakan. Dengan demikian, majas ini membuat benda mati seolah-olah hidup dan berinteraksi dengan manusia.
Majas personifikasi memiliki banyak fungsi, antara lain untuk menciptakan kesan imajinatif, memperindah susunan kalimat, memberi efek tertentu, memperkuat hubungan, dan memudahkan pembaca dalam memahami suasana. Majas ini juga dapat menunjukkan sikap penulis terhadap objek yang dijadikan personifikasi, misalnya mengagumi, mencintai, membenci, atau mengejek.
Majas personifikasi termasuk ke dalam majas perbandingan, karena membandingkan atau menyandingkan dua hal yang berbeda, yaitu sifat manusia dengan sifat benda atau makhluk lain. Namun, majas ini berbeda dengan majas simile atau perbandingan, karena tidak menggunakan kata penghubung seperti “seperti”, “bagai”, “laksana”, atau “ibarat”. Majas personifikasi langsung menyatakan benda atau makhluk lain memiliki sifat manusia.
Pengertian Majas Personifikasi Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberapa pengertian majas personifikasi menurut para ahli:
- Keraf mengemukakan bahwa personifikasi adalah gaya bahasa kiasa yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang tak bernyawa seolah-olah memiliki sifat-sifat kemanusiaan.
- Tarigan menyatakan personifikasi adalah jenis majas yang melekatkan sifat-sifat insani kepada barang yang tidak bernyawa dan ide yang abstrak.
- Pitwanto menyebutkan majas personifikasi adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memanusiakan atau seolah-olah membuat hidup suatu benda mati.
- Buku PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) yang diterbitkan BIP menerangkan bahwa majas personifikasi adalah majas yang memunculkan karakteristik manusia pada benda mati, sehingga benda itu seolah mempunyai nyawa seperti layaknya manusia.
Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Majas personifikasi memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:
- Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia, seperti berbicara, berjalan, menangis, tersenyum, marah, dan sebagainya.
- Membandingkan benda mati layaknya benda yang hidup, misalnya pohon, gunung, bintang, matahari, bulan, dan sebagainya.
- Melibatkan panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan, untuk menggambarkan benda atau makhluk lain.
Contoh Majas Personifikasi
Berikut adalah beberapa contoh majas personifikasi dalam kalimat:
- Cinta terbaring di dalam jiwa sendirian (puisi Cinta, Kahlil Gibran)
- Mereka yang tidak dipilih oleh cinta sebagai pengikutnya tidak akan mendengar ketika cinta memanggil-manggil (puisi Cinta, Kahlil Gibran)
- Cinta melewati kita, merampok dengan kelembutannya (puisi Cinta, Kahlil Gibran)
- Peluru tajam mengoyak-oyak tubuh si korban
- Hujan datang, menari-nari di pekarangan rumah
- Angin berkejar-kejaran dari barat ke timur
- Api bergemuruh melahap setiap rumah di pemukiman warga
- Padi merunduk malu seraya menyapa setiap petani
- Matahari bersinar cerah, menyambut pagi dengan senyumnya
- Bulan menangis, menyaksikan bumi yang penuh kegelapan
- Bunga-bunga berkata-kata, mengucapkan selamat datang kepada tamu-tamu
- Gunung berdiri kokoh, menantang langit dengan keagungannya
- Bintang-bintang berkedip-kedip, memberi isyarat kepada para pelaut
- Jam dinding berdetak-detak, mengingatkan kita akan waktu yang berlalu
- Kertas-kertas berserakan, menceritakan kisah yang tak terungkap
Cara Membuat Majas Personifikasi
Untuk membuat majas personifikasi, kita perlu memperhatikan beberapa hal, antara lain:
- Tentukan objek yang ingin dijadikan personifikasi, misalnya benda mati, hewan, atau makhluk lain.
- Tentukan sifat atau karakter manusia yang ingin diberikan kepada objek tersebut, misalnya berbicara, berjalan, menangis, tersenyum, marah, dan sebagainya.
- Buat kalimat yang menggambarkan objek tersebut seolah-olah memiliki sifat atau karakter manusia tersebut, tanpa menggunakan kata penghubung seperti “seperti”, “bagai”, “laksana”, atau “ibarat”.
- Perhatikan konteks, tujuan, dan efek yang ingin dicapai dengan menggunakan majas personifikasi, misalnya menciptakan kesan imajinatif, memperindah susunan kalimat, memberi efek tertentu, memperkuat hubungan, atau memudahkan pembaca dalam memahami suasana.
Kesimpulan
Majas personifikasi adalah salah satu jenis majas yang memberikan sifat atau karakter manusia kepada benda mati, hewan, atau makhluk lain yang tidak memiliki kemampuan berpikir dan merasakan. Majas ini membuat benda mati seolah-olah hidup dan berinteraksi dengan manusia.
Majas personifikasi memiliki banyak fungsi, antara lain untuk menciptakan kesan imajinatif, memperindah susunan kalimat, memberi efek tertentu, memperkuat hubungan, dan memudahkan pembaca dalam memahami suasana. Majas ini juga dapat menunjukkan sikap penulis terhadap objek yang dijadikan personifikasi, misalnya mengagumi, mencintai, membenci, atau mengejek.
Majas personifikasi termasuk ke dalam majas perbandingan, karena membandingkan atau menyandingkan dua hal yang berbeda, yaitu sifat manusia dengan sifat benda atau makhluk lain. Namun, majas ini berbeda dengan majas simile atau perbandingan, karena tidak menggunakan kata penghubung seperti “seperti”, “bagai”, “laksana”, atau “ibarat”. Majas personifikasi langsung menyatakan benda atau makhluk lain memiliki sifat manusia.