Diksia.com - Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang bisa menghibur, menginspirasi, dan mengajarkan kita banyak hal. Novel bisa juga menjadi media untuk bereksperimen dengan gaya penulisan, sudut pandang, dan struktur cerita. Salah satu novel yang berhasil melakukan hal itu adalah Atonement, novel metafiksi karya Ian McEwan yang terbit pada tahun 2001.
Apa itu Novel Metafiksi?
Metafiksi adalah teknik sastra yang menunjukkan kesadaran diri tentang sifat fiktif dari karya tersebut. Dengan kata lain, metafiksi adalah fiksi yang berbicara tentang fiksi itu sendiri. Metafiksi bisa berupa komentar, kritik, atau parodi terhadap konvensi sastra, genre, atau narasi. Metafiksi juga bisa berupa permainan dengan batas antara kenyataan dan khayalan, antara penulis dan pembaca, atau antara karakter dan cerita.
Novel metafiksi adalah novel yang menggunakan teknik metafiksi untuk menciptakan efek tertentu pada pembaca. Novel metafiksi bisa membuat pembaca lebih kritis, kreatif, atau emosional terhadap karya tersebut. Novel metafiksi juga bisa mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, kebenaran, etika, atau seni.
Mengapa Atonement Termasuk Novel Metafiksi?
Atonement adalah novel metafiksi yang ditulis oleh Ian McEwan, salah satu penulis Inggris terkemuka yang dikenal dengan karya-karyanya yang cerdas, provokatif, dan berani. Novel ini terbagi menjadi tiga bagian yang berlatar belakang waktu dan tempat yang berbeda, yaitu Inggris tahun 1935, Perang Dunia II di Inggris dan Prancis, dan Inggris masa kini.
Novel ini bercerita tentang Briony Tallis, seorang gadis berusia 13 tahun yang memiliki bakat menulis, yang membuat kesalahan fatal yang merusak hidupnya dan orang-orang di sekitarnya. Novel ini juga bercerita tentang masa dewasa Briony yang hidup dalam bayang-bayang kesalahannya, dan refleksinya tentang sifat penulisan.
Atonement termasuk novel metafiksi karena novel ini menunjukkan kesadaran diri tentang proses kreatif dan konsekuensi dari penulisan. Novel ini juga menunjukkan permainan dengan batas antara kenyataan dan khayalan, antara penulis dan pembaca, atau antara karakter dan cerita. Novel ini juga mengeksplorasi tema-tema seperti kesalahan, pengampunan, cinta, perang, atau seni.
Detail Novel Atonement
Berikut adalah detail novel Atonement yang perlu kamu ketahui:
- Judul: Atonement
- Pengarang: Ian McEwan
- Genre: Metafiksi, Drama, Sejarah
- Bahasa: Inggris
- Penerbit: Jonathan Cape (Inggris), Doubleday (Amerika Serikat)
- Peringkat: 4,2 dari 5 bintang di Goodreads1
Sinopsis Novel Atonement
Novel Atonement dimulai dengan adegan di rumah keluarga Tallis di Inggris tahun 1935. Briony Tallis, seorang gadis berusia 13 tahun yang gemar menulis, sedang mempersiapkan drama yang ditulisnya sendiri untuk dipentaskan di depan tamu-tamu keluarganya. Briony memiliki kakak perempuan bernama Cecilia, yang baru saja lulus dari Universitas Cambridge bersama Robbie Turner, anak pembantu keluarga Tallis yang didanai pendidikannya oleh ayah Briony.
Briony menyaksikan beberapa adegan antara Cecilia dan Robbie yang membuatnya bingung dan penasaran, seperti saat Cecilia melepas pakaiannya dan menyelam ke kolam untuk mengambil pecahan vas yang dijatuhkan Robbie, atau saat Robbie memberikan surat cinta yang tidak sengaja berisi kata-kata kasar kepada Briony untuk diberikan kepada Cecilia. Briony membaca surat tersebut dan yakin bahwa Robbie adalah seorang maniak yang ingin mencelakai Cecilia.
Malam itu, Briony menemukan Lola, sepupunya yang berusia 15 tahun, yang mengaku diperkosa oleh seorang pria yang tidak dikenalnya. Briony melihat sosok pria yang kabur dari tempat kejadian dan yakin bahwa itu adalah Robbie. Briony melaporkan hal ini kepada polisi dan menyebabkan Robbie ditangkap dan dipenjara. Cecilia sangat marah kepada Briony dan memutuskan hubungan dengan keluarganya. Briony merasa bersalah dan ingin memperbaiki kesalahannya, tetapi tidak tahu bagaimana caranya.
Novel Atonement berlanjut dengan bagian kedua yang berlatar belakang Perang Dunia II di Inggris dan Prancis. Robbie telah dibebaskan dari penjara dengan syarat menjadi tentara dan berperang melawan Nazi. Robbie terpisah dari pasukannya dan berusaha mencapai pantai Dunkirk untuk dievakuasi. Robbie terluka parah dan mengalami halusinasi. Robbie hanya memikirkan Cecilia, yang telah menjadi perawat dan masih mencintainya. Robbie dan Cecilia hanya bisa berkomunikasi melalui surat-surat yang jarang sampai.
Sementara itu, Briony yang sudah berusia 18 tahun juga menjadi perawat dan merawat para tentara yang terluka. Briony masih menyesali kesalahannya dan ingin meminta maaf kepada Robbie dan Cecilia. Briony menulis surat kepada Cecilia dan mengaku bahwa ia telah berbohong tentang Robbie. Briony juga menulis novel berdasarkan kisahnya, tetapi belum puas dengan akhirnya.
Novel Atonement berakhir dengan bagian ketiga yang berlatar belakang Inggris masa kini. Briony yang sudah berusia 77 tahun adalah seorang novelis terkenal yang baru saja menyelesaikan novel terakhirnya, yaitu Atonement. Briony mengungkapkan bahwa novel tersebut adalah kisah nyata yang ia ubah sedikit demi sedikit untuk membuatnya lebih baik.
Briony mengungkapkan bahwa Robbie dan Cecilia sebenarnya tidak pernah bertemu lagi setelah perang, karena Robbie meninggal karena sepsis di Dunkirk, dan Cecilia meninggal karena bom di London. Briony juga mengungkapkan bahwa ia menderita demensia dan tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup.
Briony berharap bahwa dengan menulis novel tersebut, ia bisa memberikan keadilan dan kebahagiaan kepada Robbie dan Cecilia, meskipun hanya dalam khayalan. Briony menyadari bahwa ia tidak bisa menghapus kesalahannya, tetapi ia bisa mencoba menebusnya dengan cara yang ia bisa, yaitu dengan menulis.
Dimana Bisa Membaca Novel Atonement?
Novel Atonement bisa kamu baca dalam bentuk buku cetak atau digital. Kamu bisa membeli atau meminjam buku tersebut di toko buku, perpustakaan, atau situs online. Kamu juga bisa membaca terjemahan novel tersebut dalam bahasa Indonesia dengan judul Pengampunan, yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2008.
Kesimpulan
Novel Atonement adalah novel metafiksi yang menggugah hati dan pikiran pembaca. Novel ini menawarkan pengalaman membaca yang berbeda dan menarik dengan menggunakan teknik-teknik sastra yang cerdas dan berani. Novel ini juga menyajikan kisah yang menyentuh dan mendalam tentang kesalahan, pengampunan, cinta, perang, dan seni. Novel ini adalah novel yang layak untuk dibaca dan diapresiasi.
