Selain di era Majapahit, tradisi mudik juga terjadi di era Mataram Islam. Pejabat di era tersebut yang berjaga di wilayah kekuasaannya akan kembali ke daerah asal untuk menghadap raja pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Istilah “mudik” baru populer pada tahun 1970-an. Hal ini sejalan dengan urbanisasi yang terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an, di mana banyak orang dari desa pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Mudik menjadi momen spesial bagi para perantau untuk melepas rindu dan menjalin silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman.
Tradisi ini tidak hanya berarti pulang ke kampung halaman, tetapi juga diwarnai dengan berbagai tradisi lainnya, seperti ziarah kubur dan bersilaturahmi dengan tetangga.
Tradisi mudik merupakan salah satu tradisi budaya yang melekat pada masyarakat Indonesia dan telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini menjadi bukti kuat ikatan batin dan rasa cinta para perantau terhadap kampung halamannya.
Fakta Menarik Seputar Mudik:
- Mudik merupakan tradisi terbesar di dunia yang melibatkan pergerakan jutaan orang.
- Puncak arus mudik biasanya terjadi pada H-7 lebaran.
- Berbagai moda transportasi digunakan untuk mudik, seperti mobil pribadi, motor, kereta api, pesawat terbang, dan bus.
- Mudik memiliki dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah-daerah di Indonesia.
Kesimpulan
Tradisi mudik merupakan bagian integral dari budaya masyarakat Indonesia yang telah berlangsung selama berabad-abad. Tradisi ini bukan hanya tentang pulang ke kampung halaman, tetapi juga tentang menjalin silaturahmi, memperkuat rasa kekeluargaan, dan menjaga tradisi leluhur.





