Bila bangunan memiliki beban yang sangat berat, ia menyarankan agar dilakukan perhitungan kekuatan tanah untuk mengetahui kemampuannya dalam menopang bangunan.
Perhitungan ini dapat dilakukan melalui tes sondir yang mengukur daya dukung tanah. Selain itu, perlu perhitungan yang cermat dalam mendesain fondasi agar mampu menahan beban dengan baik.
“Jika fondasi tidak cukup kuat, diperlukan fondasi dalam seperti tiang pancang atau tiang bor, di mana masing-masing tiang akan membantu menahan beban bangunan,” tambahnya.
Secara terpisah, Panggah Nuzhul Rizki, seorang profesional kontraktor dari PT Gaharu Kontruksindo Utama, menyampaikan pandangan serupa.
Ia menekankan bahwa jenis fondasi rumah harus disesuaikan dengan kondisi tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan investigasi tanah untuk mengetahui tingkat kekerasannya.
“Soil investigation dilakukan untuk menentukan kedalaman di mana tanah keras ditemukan. Langkah ini sangat penting sebelum menentukan jenis fondasi yang akan digunakan,” jelasnya.
Pada umumnya, fondasi rumah menggunakan fondasi tapak yang dikenal juga sebagai fondasi cakar ayam. Namun, ada juga pilihan lain seperti tiang pancang atau strauss pile yang memanjang ke bawah hingga mencapai tanah keras.