Kisah Kelahiran Nabi Isa AS, Beserta Mukjizatnya

RediksiaSenin, 29 Januari 2024 | 13:45 WIB
Kisah Kelahiran Nabi Isa AS dan Deretan Mukjizatnya
Ilustrasi Nabi Isa AS (Foto: Freepik)

Diksia.com - Nabi Isa AS, salah satu dari deretan 25 nabi dan rasul yang menjadi landasan bagi umat Muslim, membawa dengan dirinya sepuluh jari mukjizat yang luar biasa, mengukir catatan keajaiban dalam sejarah. Keturunan mulia dari Daud, ia memulai kisah hidupnya tanpa sentuhan seorang ayah.

Rahim Maryam, seorang wanita istimewa, melahirkan Isa AS, mengundang celaan karena munculnya Nabi tanpa ikatan pernikahan konvensional. Namun, di atas segala fitnah, Isa AS, yang ketika itu masih bayi, memberikan jawaban bijak kepada penuduh-penuduhnya. Mukjizat pertama yang merayap dalam deretan keajaiban.

Kalam Isa AS meresapi surah Maryam ayat 30-34 dengan kata-kata yang menggetarkan hati:

قَالَ إِنِّى عَبْدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِىَ ٱلْكِتَٰبَ وَجَعَلَنِى نَبِيًّا

Artinya: 30. “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi,”

وَجَعَلَنِى مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ وَأَوْصَٰنِى بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمْتُ حَيًّا

Artinya: 31. “dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”

وَبَرًّۢا بِوَٰلِدَتِى وَلَمْ يَجْعَلْنِى جَبَّارًا شَقِيًّا

Artinya: 32. “dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.”

وَٱلسَّلَٰمُ عَلَىَّ يَوْمَ وُلِدتُّ وَيَوْمَ أَمُوتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيًّا

Artinya: 33. “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

ذَٰلِكَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ۚ قَوْلَ ٱلْحَقِّ ٱلَّذِى فِيهِ يَمْتَرُونَ

Artinya: 34. “Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.”

Allah SWT mengirim Isa AS untuk mengepakkan sayap wahyu, membawa Injil, dan mengemban tanggung jawab untuk menyampaikannya kepada Bani Israil. Jibril turun di Bukit Zaitun saat Isa AS menginjak 30 tahun, menyampaikan wahyu ilahi yang membenarkan Taurat Nabi Musa AS.

Isa AS, dengan sentuhan tangan ajaibnya, menyembuhkan penyakit-penyakit yang melilit manusia, dari kusta hingga kebutaan. Ia bahkan memiliki kelebihan menghidupkan yang telah mati, mengundang kekaguman di setiap jejak langkahnya.

Namun, deretan mukjizat ini bukan hanya sekadar pertunjukan, melainkan petunjuk bagi yang mencari kebenaran. Isa AS mengajarkan kasih, kebajikan, dan keadilan, membuat pengikutnya setia walau dunia mengguncang.

Namun, keberadaan Isa AS menjadi bumerang bagi penguasa Bani Israil. Mereka, khawatir kehilangan kekuasaan, meracuni telinga Raja Romawi untuk membunuh Isa AS dan para pengikutnya atas tuduhan pemberontakan.

Isa AS dan pengikutnya menghindar, menyadari bahwa kebenaran seringkali harus menyelinap di balik bayangan. Namun, pengkhianatan mengintai dalam kegelapan. Yudas Iskariot, seorang pengikut yang berpaling karena kekikiran, mengkhianati Isa AS.

Alasannya? Harta. Yudas membocorkan tempat persembunyian Isa AS dan para pengikutnya. Pasukan Romawi menangkap Nabi, tetapi kebijaksanaan Allah SWT membuat Yudas-lah yang disalib, menggantikan Isa AS.

Sejarah mencatat bahwa menjelang kiamat, Nabi Isa AS akan turun kembali untuk menantang Dajjal. Firman Allah dalam surah An Nisa ayat 159 menjadi saksi akan kembalinya Isa AS:

وَإِن مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِۦ قَبْلَ مَوْتِهِۦ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا

“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”