Dalam hadits di atas disebutkan bahwa pada tanggal 10 bulan Muharram atau tanggal 10 bulan Tishrei (bulan ketujuh penanggalan lunisolar Ibrani) adalah peristiwa kemenangan Musa dan Bani Israil atas Firaun dan pasukannya.
Orang Yahudi menyebut tanggal itu sebagai Hari Suci Yom Kippur. Sebagai tanda syukur, orang Yahudi berpuasa pada hari itu.
Selain itu berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas ini, tidak sedikit yang beranggapan bahwa Nabi SAW menganjurkan puasa Asyura setelah hijrah dari Mekkah yang diilhami oleh kebiasaan orang Yahudi di Madinah.
Puasa pada hari Asyura sangat dianjurkan oleh Islam. Nabi SAW bersabda:
“Puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, Muharram” (HR Muslim).
Di antara manfaat puasa ini adalah dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu.
Memasuki tahun baru Hijriah, ada doa yang dapat kita panjatkan kepada Allah SWT, dengan harapan agar kita diberikan rahmat, perlindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, jodoh, karir, kematian husnul khatimah, dan berbagai kebaikan lainnya.
Adapun doanya, yaitu:
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Artinya: “Ya Tuhanku, Engkaulah Yang Kekal, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang mulia, Engkau menjadi pintu harapan.
Tahun baru ini telah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujuk rayu setan dan para penjaganya di tahun ini.