Doa Malam 1 Suro Atau 1 Muharram, Bahasa Arab, Latin Dan Terjemahan

RediksiaSenin, 17 Juli 2023 | 12:05 WIB
doa malam 1 suro atau 1 muharram bahasa arab latin dan terjemahan b870674

Tiga bulan berturut-turut adalah Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak di antara Jumadal (akhir) dan Sya’ban,” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Allah menjadikannya bulan-bulan suci dan kesuciannya begitu tinggi, dan menjadikan dosa di dalamnya juga besar.

Dengan demikian, umat Islam dilarang melakukan dosa-dosa buruk di bulan-bulan ini, karena melakukan dosa-dosa di bulan-bulan ini bisa menjadi dosa yang lebih besar.

Sebaiknya berbuat baik pada bulan yang bernilai pahala, agar mendapat pahala yang banyak dari Allah SWT.

2. Bulan yang Dimuliakan

Di bulan Muharram ada Asyura, yaitu pada tanggal 10 Muharram.

Pada hari itu umat Islam dapat melakukan amalan berupa puasa sunnah atas kemenangan yang Allah SWT berikan kepada Nabi Musa.

Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas yang berbunyi:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ

Artinya : “Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tiba di Madinah,

Dia meminta mereka (orang Yahudi) untuk berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) dan mereka berkata:

‘Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Tuhan menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Firaun. Kemudian Nabi Musa ‘Alaihissalam berpuasa sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah’.

Maka dia berkata: ‘Akulah yang lebih penting (lebih dekat) dengan Musa daripada mereka’. Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa,” (HR. Bukhari).

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa pada tanggal 10 bulan Muharram atau tanggal 10 bulan Tishrei (bulan ketujuh penanggalan lunisolar Ibrani) adalah peristiwa kemenangan Musa dan Bani Israil atas Firaun dan pasukannya.

Orang Yahudi menyebut tanggal itu sebagai Hari Suci Yom Kippur. Sebagai tanda syukur, orang Yahudi berpuasa pada hari itu.

Selain itu berdasarkan hadits dari Ibnu Abbas ini, tidak sedikit yang beranggapan bahwa Nabi SAW menganjurkan puasa Asyura setelah hijrah dari Mekkah yang diilhami oleh kebiasaan orang Yahudi di Madinah.