Wonka, yang tidak mengetahui rencana jahat Slugworth, terus berusaha membuat cokelat dengan cara yang unik dan kreatif, seperti menggunakan bunga, rempah-rempah, dan sihir.
Dia juga sering dikejar-kejar oleh seorang pria oranye misterius, yang ternyata adalah salah satu Oompa Loompa, makhluk dari Loompaland yang mencintai cokelat.
Wonka akhirnya berhasil membuka toko cokelatnya di Galeries Gourmet, tetapi toko itu segera diserang oleh Kartel Cokelat, yang ingin mencuri resep cokelatnya.
Wonka dan Noodle berhasil melarikan diri dari kejaran Kartel Cokelat dan bersembunyi di kapal yang membawa mereka ke Loompaland, tanah asal Oompa Loompa.
Di sana, mereka bertemu dengan Raja Oompa Loompa, yang memberikan Wonka izin untuk membawa sebagian Oompa Loompa ke dunia luar, dengan syarat mereka harus bekerja di pabrik cokelatnya.
Wonka setuju dengan syarat itu dan kembali ke Eropa dengan membawa Oompa Loompa dan cokelat Loompaland, yang memiliki rasa dan warna yang berbeda-beda.
Wonka kemudian membangun pabrik cokelatnya yang megah dan aneh, di mana dia menciptakan berbagai macam cokelat yang dapat menyihir orang yang memakannya, seperti cokelat yang membuat orang melayang, cokelat yang membuat orang mengecil, dan cokelat yang membuat orang berubah warna.
Wonka juga membuat lima tiket emas yang disembunyikan di dalam bungkus cokelatnya, yang memberikan kesempatan kepada lima orang untuk mengunjungi pabrik cokelatnya.
Film Wonka berakhir dengan Wonka mengumumkan kontes tiket emas tersebut, yang menjadi awal dari film Charlie and the Chocolate Factory.
Pesan Moral Film
Film Wonka mengajarkan kita untuk selalu berani bermimpi dan berusaha keras untuk mewujudkannya, meskipun menghadapi banyak rintangan dan tantangan.
Film ini juga menunjukkan pentingnya kreativitas, inovasi, dan kejujuran dalam mencapai kesuksesan. Selain itu, film ini mengingatkan kita untuk menghargai dan menjaga lingkungan, serta menghormati dan membantu sesama.