Sinopsis Film Mark Felt, Kisah Nyata Agen FBI yang Membongkar Skandal Watergate

RediksiaMinggu, 25 Februari 2024 | 13:15 WIB
Sinopsis Film Mark Felt, Kisah Nyata Agen FBI yang Membongkar Skandal Watergate
Sinopsis Film Mark Felt, Kisah Nyata Agen FBI yang Membongkar Skandal Watergate

Mark Felt kemudian memutuskan untuk menjadi informan rahasia bagi dua wartawan Washington Post, Bob Woodward dan Carl Bernstein, yang juga sedang menyelidiki kasus Watergate. Mark Felt memberikan informasi-informasi rahasia yang dimilikinya kepada kedua wartawan tersebut melalui telepon atau pertemuan di tempat parkir bawah tanah. Mark Felt menggunakan nama samaran “Deep Throat”, yang diambil dari judul film porno populer saat itu.

Informasi yang diberikan oleh Mark Felt sangat membantu Woodward dan Bernstein untuk mengungkap fakta-fakta yang tersembunyi di balik skandal Watergate, seperti adanya dana gelap yang digunakan untuk membayar orang-orang yang terlibat dalam pencurian dan penyadapan, adanya upaya-upaya untuk menghancurkan bukti-bukti, dan adanya rekaman suara yang menunjukkan bahwa Nixon mengetahui dan menyetujui semua tindakan tersebut.

Selama menjadi informan rahasia, Mark Felt harus berhati-hati agar identitasnya tidak terbongkar, karena hal itu bisa membahayakan dirinya dan keluarganya. Mark Felt juga harus berurusan dengan konflik internal di FBI, karena banyak rekan-rekannya yang setia kepada Nixon atau takut kehilangan jabatan mereka.

Mark Felt juga harus menghadapi masalah pribadi, seperti kesehatan istrinya yang menurun dan hilangnya putrinya yang menjadi aktivis anti-perang. Namun, Mark Felt tetap bertekad untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan, meskipun harus mengorbankan karir dan reputasinya.

Penutup Film Mark Felt

Film Mark Felt berakhir dengan pengunduran diri Nixon sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1974, setelah Dewan Perwakilan Rakyat mengajukan proses pemakzulan terhadapnya. Mark Felt juga mengundurkan diri dari FBI pada tahun yang sama, setelah ia dituduh melakukan pelanggaran hukum dalam kasus lain yang tidak terkait dengan Watergate.

Mark Felt kemudian hidup tenang bersama keluarganya, tanpa pernah mengungkap identitasnya sebagai “Deep Throat” kepada siapa pun, sampai pada tahun 2005, ia memutuskan untuk mengaku secara terbuka melalui sebuah artikel majalah Vanity Fair yang ditulis oleh John O’Connor.