Namun, ketika ia mendekati tempat tembakannya, ia terkejut melihat bahwa yang ia tembak bukanlah domba gurun, melainkan seorang pria tua yang tinggal di sebuah gubuk di gurun. Pria tua itu sudah tewas dengan luka tembak di dadanya. Madec panik dan mencoba menghubungi Ben melalui radio, tetapi tidak ada jawaban. Ia kemudian melihat Ben yang sedang berlari menuju tempat kejadian. Ben terkejut dan marah melihat mayat pria tua itu. Ia mengenali pria tua itu sebagai Charlie, seorang teman dari ayahnya yang sudah meninggal.
Ben menuduh Madec telah membunuh Charlie dengan sengaja. Madec membantahnya dan mengatakan bahwa itu adalah kecelakaan. Ia kemudian menawarkan Ben uang sebanyak 20.000 dolar agar ia mau membantunya menyingkirkan mayat Charlie dan tidak melaporkan kejadian itu kepada siapa pun. Ben menolak tawaran Madec dan mengatakan bahwa ia akan segera menghubungi polisi. Madec kemudian mengambil senapan Ben dan mengancam akan menembaknya jika ia tidak menuruti perintahnya.
Madec memerintahkan Ben untuk melepas sepatu dan kaosnya, serta mengosongkan tasnya. Ia juga mengambil ponsel dan dompet Ben. Ia kemudian memaksa Ben untuk berjalan tanpa alas kaki dan tanpa air di tengah gurun yang panas dan kering. Madec berencana untuk meninggalkan Ben di gurun dan kembali ke kota dengan mobilnya. Ia berharap Ben akan mati karena dehidrasi atau dimangsa oleh binatang buas. Ia juga berpikir bahwa ia bisa mengklaim bahwa Ben adalah orang yang menembak Charlie dan ia hanya membela diri.
Namun, rencana Madec tidak berjalan mulus. Ben ternyata memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk bertahan hidup di gurun. Ia berhasil menemukan sumber air dan makanan, serta membuat perangkap untuk melukai Madec. Ia juga berhasil mengambil kembali senapannya dan mengancam balik Madec. Ben juga mengetahui bahwa Madec memiliki koper yang berisi uang tunai yang banyak. Ia menduga bahwa uang itu berasal dari kegiatan ilegal Madec dan ia berencana untuk menggunakannya sebagai bukti.
Sementara itu, Sheriff Robb mulai curiga dengan Madec dan Ben yang belum kembali dari gurun. Ia mencoba menghubungi mereka melalui radio, tetapi tidak ada respon. Ia kemudian meminta bantuan dari polisi setempat untuk mencari mereka. Ia juga menemui Laina, yang memberitahunya bahwa Ben telah meninggalkan nomor teleponnya untuknya. Ia kemudian mencoba menghubungi nomor tersebut, tetapi tidak ada sambungan. Ia menduga bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Madec dan Ben. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke gurun untuk mencari mereka.