Dua tahun berlalu, Moko akhirnya kembali mencoba melamar pekerjaan sebagai arsitek di sebuah perusahaan tempat Maurin bekerja. Namun, ketika Moko sedang berjuang mendapatkan pekerjaan, musibah lain datang.
Salah satu keponakannya, Ano, harus dirawat di rumah sakit. Moko terpaksa menggunakan uang tabungannya untuk membayar biaya rumah sakit, yang seharusnya ia gunakan untuk membeli laptop baru.
Perjalanan Moko tidak mudah. Kamu akan disuguhkan dengan berbagai konflik, termasuk saat Moko harus berdebat dengan para keponakannya yang bersikeras ingin bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga.
Melalui film ini, kita akan melihat bagaimana Moko dan seluruh anggota keluarganya belajar untuk bergotong-royong dan saling mendukung, menyadari bahwa mereka bukanlah beban, melainkan bagian dari satu tim yang berjuang bersama.
Pada akhirnya, 1 Kakak 7 Ponakan bukan hanya sekadar film tentang kesedihan, melainkan sebuah perayaan tentang kasih sayang, pengorbanan, dan kekuatan keluarga. Film ini memberikan pesan mendalam bahwa beban tidak harus ditanggung sendirian. Dengan saling berpelukan dan berjuang bersama, setiap tantangan bisa dilewati.
Film ini tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada 7 Desember 2024 dan dirilis di bioskop Indonesia pada 23 Januari 2025. Sejak penayangannya, film ini berhasil menarik perhatian lebih dari 1,2 juta penonton, menjadikannya salah satu film terlaris di tahun 2025.