Film Trinil: Kembalikan Tubuhku pun berakhir dengan adegan bahagia. Rara dan Sutan pun kembali ke Jakarta dan hidup bahagia. Rudi pun mendapat pekerjaan baru sebagai wartawan dan bekerja bersama Sutan. Pak Harun dan Bu Siti pun tetap menjaga perkebunan teh dan hidup damai. Gembung yang berisi uang pun dibakar oleh mereka sebagai tanda penutupan kasus.
Review Film Trinil: Kembalikan Tubuhku
Film Trinil: Kembalikan Tubuhku menawarkan horor yang berbeda dari film-film horor Indonesia lainnya. Film ini tidak hanya mengandalkan jumpscare dan efek visual yang menyeramkan, tetapi juga menggali cerita yang kompleks dan penuh plot twist. Film ini berhasil membuat penonton penasaran dengan misteri yang melingkupi keluarga Rara dan Rahayu. Film ini juga menghadirkan konflik batin yang dialami oleh Rara dan Sutan yang terjebak dalam cinta segitiga yang tidak wajar. Film ini mengajak penonton untuk merasakan ketakutan, kebingungan, dan kesedihan yang dirasakan oleh para tokoh.
Salah satu kelebihan film ini adalah akting yang apik dari para pemainnya. Carmela Van De Kruk berhasil memerankan Rara dengan ekspresi yang bervariasi dan emosional. Ia mampu menunjukkan perubahan karakter Rara dari seorang wanita yang bahagia menjadi seorang wanita yang tertekan dan ketakutan. Rangga Nattra juga tidak kalah bagus dalam memerankan Sutan, suami Rara yang setia dan penyayang. Ia mampu menampilkan dilema yang dialami oleh Sutan yang harus memilih antara cinta dan darah. Wulan Guritno dan Shalom Razade juga tampil memukau sebagai Rahayu dan William, pasangan yang serakah dan kejam. Mereka berhasil menampilkan aura yang menakutkan dan menjijikkan.
Namun, film ini juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. Salah satunya adalah alur cerita yang terlalu cepat dan membingungkan. Film ini terkesan terburu-buru dalam mengungkapkan rahasia di balik kisah horor ini. Beberapa adegan juga kurang menjelaskan latar belakang dan motif dari para tokoh. Misalnya, bagaimana William bisa mencuri tubuh Rahayu? Bagaimana Rahayu bisa menjadi hantu tanpa kepala? Dan bagaimana hubungan Rahayu dan Sutan bisa terjalin? Hal ini membuat penonton kurang puas dengan penjelasan yang diberikan oleh film ini.