Film Sound of Freedom: Kisah Nyata Penyelamatan Anak-anak dari Perdagangan Seks

RediksiaSelasa, 30 Januari 2024 | 17:08 WIB
Film Sound of Freedom: Kisah Nyata Penyelamatan Anak-anak dari Perdagangan Seks
Film Sound of Freedom: Kisah Nyata Penyelamatan Anak-anak dari Perdagangan Seks

Tim menyelamatkan Miguel dan memintanya informasi yang bisa membantunya menemukan anak-anak yang hilang lainnya. Tim mengetahui bahwa adik Miguel, Rocío, masih hilang, dan anak itu memintanya untuk menyelamatkannya. Tim mengatur agar Miguel kembali ke rumah Roberto, tetapi tidak sebelum Miguel memberinya kalung Santo Timotius milik adiknya. Tim mulai mencari Rocío, dan pencariannya membawanya ke Cartagena, Kolombia.

Di sana, ia bertemu dengan Pablo, seorang mantan anggota kartel narkoba yang telah bertobat dan menjadi pendeta. Pablo menawarkan bantuan kepada Tim untuk menyusup ke jaringan perdagangan anak yang dipimpin oleh Vampiro, seorang gembong kriminal yang kejam dan berbahaya. Tim juga mendapat dukungan dari Fuego, seorang polisi Kolombia yang berdedikasi, dan Jorge, seorang informan yang bekerja untuk Vampiro.

Tim menyamar sebagai seorang pedofil kaya yang ingin membeli anak-anak, dan berhasil menarik perhatian Vampiro. Ia juga menemukan bahwa Rocío masih hidup, tetapi disiksa oleh Vampiro. Tim berusaha menyelamatkannya, tetapi harus menghadapi banyak rintangan dan bahaya, termasuk pengkhianatan, kekerasan, dan korupsi. Akankah Tim berhasil menyelesaikan misinya dan membawa pulang Rocío dan anak-anak lainnya?

Ulasan dan Tanggapan

Film Sound of Freedom mendapat banyak pujian dari penonton, yang mengapresiasi pesan dan nilai-nilai yang disampaikan oleh film ini. Banyak yang merasa terinspirasi dan terharu oleh kisah nyata Tim Ballard dan anak-anak yang ia selamatkan.

Film ini juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi dan tokoh yang peduli dengan isu perdagangan anak dan pedofilia, seperti Operation Underground Railroad, International Justice Mission, dan Glenn Beck. Film ini juga berhasil menjadi salah satu film independen paling sukses dalam sejarah, dengan meraup lebih dari 250 juta dolar AS dari anggaran 14,5 juta dolar AS.

Namun, film ini juga mendapat kritik yang bercampur dari para kritikus, yang menilai bahwa film ini kurang berkualitas dari segi teknis, naratif, dan artistik. Beberapa kritikus menyoroti bahwa film ini terlalu melodramatis, klise, dan didaktis, serta gagal mengembangkan karakter dan konflik dengan baik. Beberapa kritikus juga menyoroti bahwa film ini terlalu memihak dan mengagungkan Tim Ballard, tanpa memberikan ruang untuk perspektif dan konteks lain.