Sebaliknya, reksadana syariah dikelola berdasarkan prinsip syariah yang melarang investasi pada sektor-sektor yang dianggap haram, seperti perjudian, alkohol, dan riba.
Pembagian Keuntungan
Pada reksadana konvensional, pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan perkembangan suku bunga dan kesepakatan antara pemodal dan manajer investasi.
Sedangkan pada reksadana syariah, pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan syariat Islam. Hal ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi investor Muslim karena sesuai dengan kaidah agama.
Proses Pembersihan (Cleansing)
Reksadana syariah memiliki proses pembersihan atau cleansing, yaitu pemisahan pendapatan yang halal dan tidak halal.
Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa pendapatan yang diterima investor benar-benar sesuai dengan prinsip syariah. Sebaliknya, reksadana konvensional tidak memiliki proses pembersihan ini.
Akad atau Pengikatan
Dalam reksadana syariah, akad atau pengikatan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip syariah seperti musyarakah (kerjasama), ijarah (sewa menyewa), dan mudharabah (bagi hasil).
Sementara itu, reksadana konvensional menggunakan akad yang lebih fleksibel tanpa memperhatikan aspek halal atau haram.
Kesimpulan
Memilih antara reksadana syariah dan konvensional tergantung pada preferensi dan kebutuhan investasi kamu.
Jika kamu mencari investasi yang sesuai dengan prinsip syariah dan memberikan rasa aman dalam hal kehalalan, reksadana syariah bisa menjadi pilihan yang tepat.
Namun, jika kamu lebih fleksibel dan tidak terlalu memperhatikan aspek halal atau haram, reksadana konvensional bisa menjadi alternatif yang menarik.
Dengan memahami perbedaan antara reksadana syariah dan konvensional, kamu bisa membuat keputusan investasi yang lebih bijak dan sesuai dengan tujuan finansial kamu.
Selalu lakukan riset dan konsultasi dengan ahli keuangan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.