Agar Pembiayaan Tertarget, Asosiasi P2P Lending Petakan Empat Segmentasi UMKM, Apa Saja?

Avatar of Rediksia
agar pembiayaan tertarget asosiasi p2p lending petakan empat segmentasi umkm apa saja 38b4af2

DIKSIA.COM - JAKARTA, ) bekerja sama dengan meluncurkan riset yang mengklasifikasikan di Indonesia ke dalam empat segmen.

Keempat segmentasi ini dibuat untuk mendukung pengambilan kebijakan agar pemberian pembiayaan lebih tepat sasaran.

Selain itu, hasil penelitian ini ditujukan bagi pemangku kepentingan, termasuk penyelenggara Fintech Peer to Peer (P2P) Lending, guna memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui peran .

Sekjen AFPI mengatakan, AFPI sebagai asosiasi yang menaungi penyelenggara Fintech P2P Lending merasa perlu memetakan segmentasi UMKM.

Sunu menyampaikan hal tersebut pada peluncuran riset EY dan AFPI bertajuk “Studi Pasar dan Advokasi Kebijakan UMKM Indonesia” di Jakarta, Jumat (14/7/2023).

“Dalam riset AFPI dan EY, dirasa perlu penambahan unsur literasi digital dan literasi keuangan, untuk memperkuat segmentasi UMKM yang sudah ada,” ujar Sunu.

Anggota AFPI melalui pemanfaatan digitalisasi diharapkan dapat menjadi motor penggerak peningkatan penyaluran pembiayaan.

Terutama untuk menjangkau pasar unbanked dan underserved.

Berikut adalah empat segmentasi baru hasil penelitian AFPI dan EY.

Pertama, Calon Kelompok Usaha. Mereka adalah orang-orang yang memiliki bisnis dalam skala ultra mikro dan mikro, serta literasi digital dan keuangan yang tinggi, serta memiliki potensi keterampilan perencanaan bisnis.

Kedua, kelompok Kebutuhan Dasar. Ini adalah orang-orang yang memiliki bisnis skala ultra mikro dan mikro dengan literasi digital dan keuangan yang rendah, sehingga potensi risiko pembiayaan lebih tinggi.

Ketiga, Kelompok Usaha Konvensional Bertahan Hidup. Mereka adalah orang-orang yang memiliki bisnis kecil hingga menengah dengan literasi digital dan keuangan yang rendah, yang hanya berfokus pada mempertahankan status quo mereka.

Keempat, Kelompok Usaha Unggul. Mereka adalah orang-orang yang memiliki usaha kecil hingga menengah dengan literasi digital dan keuangan yang tinggi, serta memiliki daya tarik tertinggi dalam hal pendanaan.