Hal ini membuka peluang bagi para sineas muda untuk berkarya dan menghadirkan karya-karya yang inovatif.
Meskipun telah mengalami perkembangan yang pesat, perfilman Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, seperti persaingan dengan film-film asing, pembajakan, dan kurangnya dukungan dari pemerintah.
Namun, di sisi lain, era digital juga membuka peluang yang sangat besar bagi perfilman Indonesia untuk go internasional.
Platform streaming seperti Netflix, Disney+ Hotstar, dan Viu telah memberikan ruang bagi film-film Indonesia untuk menjangkau penonton yang lebih luas.
Selain itu, semakin banyak festival film internasional yang memberikan tempat bagi film-film Indonesia untuk berkompetisi.
Hari Film Nasional merupakan momentum bagi kita untuk merefleksikan perjalanan panjang perfilman Indonesia. Dari Darah dan Doa hingga era digital, perfilman Indonesia telah memberikan banyak kontribusi bagi kebudayaan bangsa.
Untuk terus memajukan perfilman Indonesia, kita perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada para sineas, baik dalam bentuk apresiasi maupun dukungan finansial. Selain itu, kita juga perlu menciptakan ekosistem perfilman yang sehat dan berkelanjutan.
Mari kita sama-sama menjaga dan memajukan perfilman Indonesia agar semakin berkualitas dan mampu bersaing di kancah internasional.