Konsep Negara yang Digagas Spinoza, Hegel, dan Adam Muller disampaikan Soepomo dalam Sidang BPUPKI Pertama

RediksiaSabtu, 6 September 2025 | 09:46 WIB
Soepomo dan Konsep Negara Integralistik dalam Sidang BPUPKI Pertama
Soepomo dan Konsep Negara Integralistik dalam Sidang BPUPKI Pertama

Sebaliknya, ia memuji sistem integralistik yang diterapkan di Kekaisaran Jepang dan Jerman Nazi saat itu, yang menurutnya mencerminkan kesatuan antara pemimpin dan rakyat.

Meski demikian, Soepomo menegaskan bahwa konsepnya tidak mengabaikan keberadaan individu atau golongan, melainkan mengutamakan harmoni sosial.

Relevansi Konsep Integralistik dengan Pancasila

Meskipun konsep integralistik Soepomo tidak sepenuhnya diadopsi, gagasan persatuan dan kekeluargaan yang ia usung turut mewarnai perumusan Pancasila.

Nilai-nilai seperti musyawarah, keadilan sosial, dan persatuan yang diusulkan Soepomo tercermin dalam sila-sila Pancasila, terutama sila keempat (Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan) dan sila kelima (Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia).

Pancasila akhirnya disahkan sebagai dasar negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan.

Mengapa Konsep Soepomo Penting?

Konsep negara integralistik yang disampaikan Soepomo menunjukkan upaya para pendiri bangsa untuk merumuskan dasar negara yang tidak hanya mengadopsi pemikiran Barat, tetapi juga memperhatikan nilai-nilai budaya Indonesia.

Soepomo, sebagai seorang akademisi hukum yang terdidik di Belanda, berhasil memadukan pemikiran filsuf seperti Spinoza, Hegel, dan Muller dengan semangat kekeluargaan yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia.

Pidatonya di sidang BPUPKI menjadi bukti bahwa perumusan dasar negara adalah proses intelektual yang mendalam dan kontekstual.

Kesimpulan

Konsep negara yang didasarkan pada gagasan Spinoza, Hegel, dan Adam Muller disampaikan dalam sidang BPUPKI yang pertama oleh Soepomo pada 31 Mei 1945.

Melalui teori integralistik, ia mengusulkan negara yang bersifat persatuan, mengutamakan harmoni, dan berlandaskan semangat kekeluargaan.

Meski tidak diadopsi sepenuhnya, gagasan Soepomo berkontribusi besar dalam perumusan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Sidang BPUPKI menjadi tonggak sejarah yang memperlihatkan kecerdasan dan visi jauh ke depan dari para pendiri bangsa.