Wafatnya Tan Malaka dan Peristiwa Lainnya pada 21 Februari

RediksiaRabu, 21 Februari 2024 | 05:26 WIB
Wafatnya Tan Malaka dan Peristiwa Lainnya pada 21 Februari
Wafatnya Tan Malaka dan Peristiwa Lainnya pada 21 Februari. Foto: Instagram / @arsip_indonesia

Tan Malaka meninggal di Desa Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, akibat ditembak oleh tentara Republik Indonesia yang mengira ia sebagai mata-mata Belanda. Ia dimakamkan secara diam-diam di tempat yang tidak diketahui. Pada tahun 1963, Presiden Soekarno menetapkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional Indonesia.

1958: Mesir dan Suriah Bentuk Republik Persatuan Arab

Pada 21 Februari 1958, sebuah negara baru lahir di Timur Tengah, yaitu Republik Persatuan Arab (RPA). RPA adalah hasil dari penggabungan antara Mesir dan Suriah, yang disetujui oleh rakyat kedua negara dalam sebuah referendum. RPA dipimpin oleh Gamal Abdul Naser, presiden Mesir yang populer dengan ideologi pan-Arabisme.

Tujuan dari pembentukan RPA adalah untuk memperkuat persatuan dan solidaritas antara bangsa-bangsa Arab, terutama dalam menghadapi Israel, yang dianggap sebagai musuh bersama. Tak lama kemudian, Yaman juga bergabung dengan RPA, sehingga membentuk negara terbesar di dunia Arab.

Namun, RPA tidak bertahan lama. Pada tahun 1961, Suriah memutuskan untuk keluar dari RPA, karena merasa tidak puas dengan dominasi Mesir dalam urusan politik dan ekonomi. RPA pun bubar, dan Mesir kembali menggunakan nama Republik Arab Mesir.