“Dengan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, berarti saudara Munarman telah siap untuk mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila dengan menghargai perbedaan yang ada dan memahami bahwa Pancasila bukan sematamata hanya berkedudukan sebagai dasar negara Republik Indonesia tetapi juga sebagai ideologi nasional,” katanya.
Sementara itu, Munarman menyatakan proses pembinaan psikotropika atau program deradikalisasi di Lapas Salemba tidak semata-mata menjadikan pemberdayaan sebagai objek pembinaan tetapi juga sebagai subjek yang diikutsertakan dalam kegiatan pembinaan itu sendiri.
“Peran pamong, atau wali berharap teroris di lapas menjadi sangat penting untuk menggali minat, kecenderungan hingga keaktifan warga binaan melaksanakan seluruh kegiatan positif di dalam lapas. Tidak hanya dicekoki oleh pembinaan tetapi diikutsertakan untuk merancang pembinaan menjadi lebih efektif,” terang Munarman.
Saya menghaturkan terima kasih atas peran semua pihak yang terlibat, di antara koordinasi antara Lapas, BNPT, Densus hingga Kementerian Agama dan masyarakat untuk menghasilkan proses pembinaan deradikalisasi yang baik.
“Pesan untuk kita semua dan orang-orang yang masih berideologi keras di luar sana salah, kita harus memperbanyak literasi, memperluas wawasan, memperlebar spektrum cara pandang agar tidak terjebak dengan ideologi tertentu. Open mind sehingga dapat menerima perbedaan lebih luas,” kata Munarman.
Sumber: Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama