Komunikasi Terakhir Korban Mutilasi Di Sleman Dengan Ibunya, Ini Keinginannya Sebelum Tewas

RediksiaSenin, 17 Juli 2023 | 11:19 WIB
komunikasi terakhir korban mutilasi di sleman dengan ibunya ini keinginannya sebelum tewas 87d887f

Diksia.com - RTA (20), mahasiswa asal Pangkalpinang, Bangka Belitung, menjadi korban mutilasi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

RTA merupakan mahasiswa semester 4 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Jasad korban ditemukan termutilasi dengan bagian tubuh berserakan di sekitar Jembatan Kelor, Bangunkerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman.

Sebelum dilaporkan hilang dan ditemukan tewas termutilasi, RTA sempat menjalin komunikasi dengan ibunya.

Dalam komunikasi itu tidak ada pembicaraan penting antara RTA dan ibu.

Pembicaraan mereka sebatas komunikasi antara ibu dan anak.

“Kalau tidak salah, ini Selasa (11/7/2023), masih biasa ngobrol sama ibunya.”

“Tidak ada pembicaraan khusus, hanya obrolan antara ibu dan anak,” kata Majid, keluarga korban, Minggu (16/7/2023), dilansir Bangkapos.com.

Sehari setelah komunikasi itu, RTA tidak bisa dihubungi dan nomor ponselnya juga tidak aktif.

Hal ini menimbulkan kecurigaan keluarga.

Karena khawatir, keluarga di Yogyakarta datang ke RTA sewaan itu.

“Hampir setiap hari ada komunikasi, jadi saat dihubungi nomornya tidak aktif.”

“Kemudian saat keluarga di Yogyakarta mengecek rumah kontrakan tersebut ternyata kosong, dan pintu rumah kontrakan tidak dikunci,” ujarnya.

Keluarga bahkan lebih khawatir. Mereka akhirnya memeriksa rekaman CCTV di apartemen korban.

“Ada rekaman CCTV bahwa dia keluar sekitar pukul 00.01 WIB.”

“Saat berangkat, dia hanya membawa ponsel dan charger dan dari sini dia tidak kembali ke rumah kontrakannya,” jelasnya.

Mau nonton film di bioskop

Sebelum menghilang dan ditemukan meninggal secara tragis, RTA sempat ingin menonton film di bioskop.

Hal itu disampaikan Rini Trihastuti, guru SMAN 4 Pangkalpinang, tempat RTA mengenyam pendidikan SMA.

“Kemarin dia (RTA) janji ke saya, dia mau nonton film di bioskop dan itu janjinya sebelum diberitakan (menghilang) beberapa hari lalu,” jelasnya, Minggu (16/7/2023).

Di mata Rini, RTA adalah anak yang berperilaku sopan dan santun kepada siapapun.

Selain bagus, RTA juga merupakan siswa berprestasi semasa SMA.

“Dia adalah murid saya ketika saya masih SMA. Saya mengenalnya dengan baik, sopan, rajin.”

“Aktif berorganisasi dan berprestasi di bidang akademik,” ujarnya.

RTA, kata Rini, juga sering mewakili sekolah dalam kompetisi.

“RTA dulu SMA, sering ikut lomba mewakili sekolah itupun saya latih dan bimbing sampai lulus SMA,” ujarnya.

Hal itu terungkap setelah polisi mencocokkan bagian tubuh dengan orang hilang

Mengutip Kompas.com, identitas korban mutilasi di Sleman diketahui setelah polisi mencocokkan laporan orang hilang dengan bagian tubuh korban.

“Ada laporan kehilangan di Polsek Kasihan Bantul, selanjutnya kami komunikasikan dengan pihak Kepolisian.”

“Kami setuju dengan temuan bagian tubuh itu,” kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Polda DIY, AKBP Tri Panungko, Minggu.

Korban diketahui tinggal di sebuah kos di Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.

Namun, keberadaannya tidak diketahui dan nomor teleponnya tidak dapat dihubungi.

Tante korban kemudian melaporkan orang hilang tersebut ke Polsek Kasihan.

2 pelaku ditangkap

Dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi di Sleman, polisi menetapkan dua tersangka.

Mereka adalah W, warga Magelang, Jawa Tengah, dan RD dengan KTP DKI Jakarta.

Tersangka diamankan saat dalam pelarian di Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).

“Secara mendalam berdasarkan olah TKP dan informasi forensik digital yang kami peroleh, tim kepolisian telah mengerucutkan tersangka pelaku.”

“Tim Obsnal dan perlengkapan kami berhasil mengamankan terduga pelaku di Jabar,” ujar Direktur Reserse Kriminal Polda DIY, Kombes FX Endriadi dikutip dari .

Sumber: (Tribunnews.com/Nanda Lusiana Bangkapos.com/ Rizki Irianda Pahlevy/Adi Saputra, TribunJogja.com/Miftahul Huda)