Jokowi Ajak untuk Dewasa dalam Demokrasi, Tanpa Politik Identitas dan Agama

RediksiaJumat, 2 Juni 2023 | 08:18 WIB
Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Selatan Monas, Jakarta Pusat. Upacara dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo
Upacara Hari Lahir Pancasila di Lapangan Selatan Monas, Jakarta Pusat. Upacara dipimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)

“Terakhir, saya ingin mengingatkan mengenai stabilitas politik dan keamanan dalam perjalanan menuju Pemilu 2024. Saya sangat berharap agar Saudara-saudara semua dapat menjaga situasi agar tetap kondusif,” ujar Jokowi.

Jokowi meminta para kepala daerah untuk mencegah masyarakat menjadi korban politik, terutama politik identitas, yang sering terjadi selama masa pemilihan.

“Jaga agar masyarakat kita tidak menjadi korban politik, terutama politik identitas,” ungkapnya.

Tidak hanya kepada kepala daerah, Jokowi juga memberikan peringatan kepada TNI dan Polri. Ia meminta anggota TNI/Polri untuk tidak terlibat dalam praktik politik.

“Dan saya ingin mengingatkan, TNI dan Polri harus menjauh dari praktik politik,” ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta TNI dan Polri untuk mengidentifikasi potensi kerawanan. Dia meminta aparat keamanan itu untuk selalu siap dan waspada menjelang tahun politik.

“Tetapkan potensi kerawanan dengan baik, jangan sampai kita baru bergerak ketika terjadi masalah. Jangan saling menyalahkan,” tuturnya.

Pada bulan Desember tahun lalu, Presiden Jokowi juga mengingatkan semua pihak agar tidak membiarkan politisasi agama terjadi dalam Pemilu 2024. Ia meminta agar tidak memberikan celah bagi politisasi agama.

“Kita tidak boleh lengah terhadap politik identitas, politisasi agama, dan politik SARA. Jangan memberikan ruang apapun bagi hal-hal tersebut,” kata Jokowi dalam acara Konsolidasi Bawaslu pada hari Sabtu (17/12/2022).

Jokowi mengatakan bahwa politik identitas dan politisasi agama sangat berbahaya. Ia menyebut hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk merusak persatuan.

“Hal ini sangat berbahaya, karena dapat menjadi peluang bagi pihak lain untuk memecah belah keutuhan negara kita, keutuhan kita sebagai bangsa,” ucapnya.

Jokowi juga meminta Bawaslu untuk bekerja dengan cepat dan responsif dalam menangani setiap laporan dugaan pelanggaran Pemilu 2024. Selain itu, ia menekankan pentingnya kerja Bawaslu sesuai dengan koridor hukum.

“Bekerjalah dengan cepat, responsif, dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip hukum,” tegasnya.

Sumber: https://news.detik.com/pemilu/d-6751375/ajakan-jokowi-untuk-dewasa-di-pemilu-tanpa-politik-identitas-dan-agama?single=1