Demokrat Desak Prabowo Batalkan Rencana Beli Jet Tempur Mirage 2000-5 Bekas Dari Qatar

RediksiaSabtu, 8 Juli 2023 | 11:55 WIB
demokrat desak prabowo batalkan rencana beli jet tempur mirage 2000 5 bekas dari qatar a2b9633

Diksia.com - JAKARTA, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Demokrat Syarief Hasan meminta Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membatalkan rencana pembelian 12 unit jet tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar senilai total Rp 11,8 triliun. .

Hal ini dinilai wajar karena usia pesawat sudah tua sehingga tidak optimal melindungi wilayah udara Indonesia.

Selain itu, tingginya biaya perawatan dan pemeliharaan membuat rencana ini tidak bisa ditindaklanjuti.

Syarief mengatakan, hal itu pula yang menjadi alasan rencana hibah jet tempur bekas ditolak pada era Presiden SBY. Menjadi polemik karena pemerintah Jokowi justru membelinya dengan harga yang fantastis.

“Dalam banyak kesempatan, saya berulang kali menekankan perlunya evaluasi kritis terhadap rencana pembelian Mirage 2000-5. Kebijakan ini hanya akan membebani keuangan negara ke depan. Biaya perawatan dan perawatan merupakan komponen biaya yang juga harus diperhatikan, selain karena teknologi pesawat ini sudah ketinggalan zaman,” ujar Syarief kepada wartawan, Sabtu (8/7/2023).

Syarief menjelaskan, karakteristik ruang udara Indonesia yang luas menuntut pesawat baru dan tahan lama. Indonesia seharusnya membeli pesawat baru menjadi pilihan utama.

“Saya kira membeli pesawat baru masih merupakan opsi kebijakan yang lebih baik daripada membeli pesawat bekas,” ujar politisi senior dari Partai Demokrat ini.

Menurut dia, rencana anggaran yang akan digunakan untuk membeli Mirage 2000-5 sebaiknya dialihkan untuk membeli pesawat baru atau dialihkan untuk pemeliharaan sistem pertahanan pesawat tempur yang sudah ada.

Apalagi Mirage 2000-5 diserahkan 24 bulan setelah kontrak disepakati pada 31 Januari 2023. Ini hanya selisih 1 tahun dari kedatangan jet tempur Rafale yang diharapkan tiba di Indonesia pada 2026.

“Dunia berada di tengah situasi geopolitik yang tidak menentu, tetapi pilihannya adalah tidak membeli pesawat bekas. Apa artinya menggunakan alutsista, tetapi kemampuannya lemah,” ujarnya.

Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY menilai, meski dunia sedang tegang, potensi invasi atau perang dalam skala global sangat kecil kemungkinannya.

“Tidak ada urgensi untuk pengadaan alutsista bekas dengan menggelontorkan uang negara dalam jumlah besar. Kita harus mempertimbangkan faktor kesinambungan, alutsista tua dan tua dapat dipastikan pemeliharaan dan perawatannya sangat tinggi dan tidak efektif,” ujarnya.

“Keterbatasan kapasitas fiskal harus digunakan seefisien mungkin. Selain opsi untuk membeli alutsista baru, yang juga penting adalah meningkatkan kapasitas alutsista yang ada. Kita harus memastikan angkatan bersenjata kita siap menghadapi ancaman perang,” lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Indonesia Prabowo Subianto meyakini pembelian 12 jet bekas Mirage 2000-5 dari Qatar akan mampu menangkal penurunan kekuatan pertahanan Indonesia. Sebab, sudah banyak jet tempur tua Indonesia.

Prabowo mengatakan, Indonesia harus terus membangun kekuatan pertahanan untuk menangkal masalah banyaknya jet tempur Indonesia yang memasuki masa pensiun.

“Ya, seperti yang kita ketahui kita harus membangun kekuatan pertahanan kita, kekuatan pengarahan kita, kekuatan penangkal kita, dan saat ini banyak pesawat kita yang sudah tua dan harus kita perbaharui. Kita sedang perbaiki,” kata Prabowo di Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Prabowo menyebut pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar dinilai paling relevan. Pasalnya, pengadaan pesawat baru sebenarnya membutuhkan waktu pengiriman yang lama.

Misalnya, kata dia, pengadaan tiga pesawat baru Dassault Rafale dan F-15 Super Eagle akan tiba dalam tiga tahun mendatang atau Januari 2026.

“Kami akan membeli pesawat baru yang modern, kami telah mengontrak, kami telah memesan Rafale dari Prancis. Tapi kami baru menandatangani beberapa minggu yang lalu, beberapa bulan (yang lalu), yang pertama akan tiba dalam 3 tahun, paling cepat, ” dia berkata.

“Jadi dengan begitu kita akan melihat yang mana, kita akan melihat potensi Mirage 2000-5 yang mana,” lanjutnya.

Di sisi lain, Prabowo menyebut jam terbang jet tempur tersebut masih rendah meski sudah digunakan. Dengan begitu, pesawat masih bisa digunakan hingga 20 tahun ke depan.

“Meskipun dikatakan digunakan, Qatar adalah negara yang sangat kecil sehingga jam terbangnya masih sedikit. Jadi kita masih bisa menggunakannya mungkin setidaknya 15 tahun, 20 tahun lagi,” pungkasnya.