Besok Ribuan Buruh Bakal Kepung MK dan Istana Negara, ini Penyebabnya

Avatar of Rediksia
Besok Ribuan Buruh Bakal Kepung MK dan Istana Negara, ini Penyebabnya
Ilustrasi Demo Buruh. (Foto: ANTARA FOTO/Paramayuda)

DIKSIA.COM - Besok, ribuan buruh akan membanjiri depan Kantor (MK) dan Istana Negara dalam aksi unjuk rasa yang diadakan oleh Partai Buruh dan organisasi . Aksi ini direncanakan berlangsung pada Senin, 5 Juni 2023.

, Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Indonesia (KSPI), menjelaskan bahwa aksi ini akan melibatkan ribuan buruh dari wilayah Jabodetabek.

Lebih dari itu, aksi ini juga melibatkan 4 konfederasi besar, 60 federasi, , serta berbagai elemen kelas pekerja lainnya.

Menurut , aksi ini digelar sejalan dengan sidang kedua uji formil judicial review terhadap Nomor 6 Tahun 2023.

Poin utama yang akan diperjuangkan dalam aksi ini adalah pencabutan .

Selain itu, dalam aksi 5 Juni nanti, para buruh juga akan menyuarakan penolakan terhadap RUU Kesehatan.

RUU ini berpotensi memperdagangkan layanan kesehatan melalui pengaturan biaya yang mencakup beberapa penyakit yang tidak sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Hal ini tentu saja akan memberatkan pasien. Lebih lanjut, RUU Kesehatan juga dianggap hanya melindungi rumah sakit dan membuka peluang komersialisasi di bidang medis.

Said Iqbal juga menyoroti masalah pengaturan BPJS yang ditempatkan di bawah kementerian dalam RUU Kesehatan. Menurutnya, jaminan sosial seharusnya langsung berada di bawah presiden.

Sebab, dana BPJS merupakan uang dari buruh dan rakyat, bukan dana APBN yang dapat dikelola oleh kementerian.

Isu ketiga yang akan diperjuangkan dalam aksi ini adalah pencabutan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) No 5 Tahun 2023 yang memungkinkan pengusaha memotong hingga 25 persen upah buruh.

Dalam praktiknya, peraturan ini telah merugikan beberapa buruh dengan pemotongan upah hingga 25 persen.

Selain itu, Partai Buruh juga akan mengangkat isu penting lainnya, yakni pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT).

Menurut Said Iqbal, keempat isu ini berkaitan erat dengan isu perburuhan.