Setelah Bulan, India Dan Berbagai Negara Berlomba Menuju Matahari

RediksiaSenin, 4 September 2023 | 13:38 WIB
setelah bulan india dan berbagai negara berlomba menuju matahari 2eeeb3e

Diksia.com - Kurang lebih seminggu setelah berhasil mendaratkan wahana Chandrayaan-3 di kutub selatan Bulan, India tancap gas meluncurkan roket guna mengantarkan misi Aditya-L1 ke Matahari. Persaingan eksplorasi luar angkasa pun semakin seru.

Saat ini negara-negara dengan teknologi luar angkasa yang canggih berlomba-lomba untuk mencapai Bulan dan menjelajahinya. Tak hanya Bulan, Mars dan Matahari juga menjadi target lain untuk dijelajahi.

Selain India, berikut negara-negara yang berlomba menuju Matahari, seperti dirangkum dan dikutip dari The Hindu, Senin (4/9/2023)

Badan antariksa nasional AS, NASA, meluncurkan Parker Solar Probe pada Agustus 2018. Pada Desember 2021, Parker Solar Probe terbang melintasi atmosfer bagian atas Matahari, yaitu korona, dan mengambil sampel partikel serta medan magnet di sana. Ini adalah pertama kalinya pesawat luar angkasa menyentuh Matahari.

Pada bulan Februari 2020, NASA, bekerja sama dengan badan antariksa Eropa ESA, meluncurkan Solar Orbiter untuk mengumpulkan data guna memahami bagaimana Matahari menciptakan dan mengendalikan lingkungan luar angkasa yang terus berubah di seluruh Tata Surya.

Misi eksplorasi surya NASA lainnya yang masih aktif hingga saat ini adalah Advanced Composition Explorer yang diluncurkan pada Agustus 1997, Solar Terrestrial Relations Observatory pada Oktober 2006, Solar Dynamics Observatory diluncurkan pada Februari 2010, dan Interface Region Imaging Spectrograph diluncurkan pada bulan Juni. 2013.

Selain itu, pada bulan Desember 1995, NASA, ESA dan JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) bersama-sama meluncurkan Solar and Heliospheric Observatory (SOHO).

JAXA, badan antariksa nasional Jepang, meluncurkan satelit observasi matahari pertamanya, Hinotori (ASTRO-A) pada tahun 1981. Tujuan misi ini adalah mempelajari jilatan api matahari menggunakan sinar-X.

Misi eksplorasi surya JAXA lainnya termasuk Yohkoh (SOLAR-A) yang diluncurkan pada tahun 1991, SOHO dengan NASA dan ESA pada tahun 1995, dan Transient Region and Coronal Explorer (TRACE) dengan NASA pada tahun 1998.

Pada tahun 2006, Hinode (SOLAR-B) diluncurkan. Misi ini merupakan penerus Yohkoh (SOLAR-A), sebuah observatorium surya yang mengorbit. Jepang meluncurkannya bekerja sama dengan AS dan Inggris. Tujuan Hinode, sebuah observatorium satelit, adalah mempelajari dampak Matahari terhadap Bumi.

Pada bulan Oktober 1990, ESA meluncurkan wahana Ulysses untuk mempelajari lingkungan luar angkasa di atas dan di bawah kutub Matahari. Selain misi surya yang diluncurkan bekerja sama dengan NASA dan JAXA, ESA juga meluncurkan Proba-2 pada Oktober 2001.

Proba-2 adalah yang kedua dalam seri Proba, berdasarkan pengalaman sukses Proba-1 selama hampir delapan tahun, bahkan ketika Proba-1 bukan merupakan misi eksplorasi surya.

Di dalam pesawat Proba-2 terdapat empat eksperimen, dua di antaranya merupakan eksperimen pengamatan matahari.

Proba adalah singkatan dari Proyek Otonomi On-Board. Misi surya ESA yang akan datang mencakup Proba-3, yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2024 dan Smile, yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2025.

Advanced Space-based Solar Observatory (ASO-S) berhasil diluncurkan oleh National Space Science Center, Chinese Academy of Sciences (CAS) pada 8 Oktober 2022.

ASO-S terbang untuk mempelajari Matahari dan meningkatkan prediksi cuaca luar angkasa. Satelit tersebut terbang dengan roket Long March 2D.

Pesawat luar angkasa ini juga dijuluki Kuafu-1, diambil dari nama raksasa dalam mitologi Tiongkok yang mengejar Matahari. Kuafu-1 berhasil dikerahkan ke orbit targetnya, jalur sinkron Matahari sekitar 720 km di atas Bumi.