Kiamat Semakin Mendekat, Dari Konflik Gaza hingga Ancaman AI dan Nuklir

RediksiaSenin, 29 Januari 2024 | 14:18 WIB
Kiamat Semakin Mendekat, Dari Konflik Gaza hingga Ancaman AI dan Nuklir
Ilustrasi Kiamat Dari Ancaman AI dan Nuklir (Foto: Dok. Istimewa)

Diksia.com - Jam Kiamat, sebuah simbol dari kehancuran global, semakin mendekati klimaksnya pada tahun 2024, mengikuti penilaian resmi dari Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) yang menempatkan jarum pada angka 90 detik.

Meskipun jarum ini tetap di posisinya dari tahun 2023, ilmuwan menegaskan bahwa ini bukanlah pertanda stabilitas, melainkan indikator bahwa Bumi terus menuju ke arah yang tidak menguntungkan.

Dalam pernyataan resmi, para ilmuwan yang tergabung dalam Bulletin of the Atomic Scientists (BAS) menyatakan bahwa Jarum Jam Kiamat 2024 saat ini berada hanya 90 detik dari kehancuran.

Angka ini tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, namun para ilmuwan mengingatkan bahwa ini bukan tanda kestabilan, melainkan indikasi Bumi terus mengalami keadaan yang memburuk, mengarah pada bencana global.

Jam Kiamat 2024 disetel ulang ilmuwan dengan jarum jam di angka 90 detik menuju kehancuran
Jam Kiamat 2024 disetel ulang ilmuwan dengan jarum jam di angka 90 detik menuju kehancuran. Foto: Bulletin of the Atomic Scientists

Berikut adalah sejumlah alasan dan perhitungan yang memperkuat pernyataan para ilmuwan bahwa kiamat semakin mendekat.

Ancaman Nuklir: Ketegangan Internasional

Ancaman nuklir terus menjadi bayangan mencekam, terutama pasca-perang Rusia di Ukraina. Penggunaan senjata nuklir oleh Rusia dalam konflik tersebut menjadi potensi serius, dengan tiga negara kekuatan nuklir utama, China, Rusia, dan Amerika Serikat, terlibat dalam program belanja nuklir yang dapat memicu perlombaan senjata tiga arah. Sementara Rusia dan China memperluas kemampuan nuklir, tekanan untuk tanggapan serupa meningkat di Amerika Serikat.

Perang di Gaza antara Israel dan Hamas juga meningkatkan risiko konflik yang dapat memunculkan ancaman tak terduga, baik di tingkat regional maupun global.

Krisis Perubahan Iklim: Pemanasan Global yang Meningkat

Tahun 2023 menyaksikan Bumi memecahkan rekor tahun terpanas sepanjang sejarah, dipicu oleh emisi gas rumah kaca yang terus meningkat. Suhu permukaan laut global dan Atlantik Utara mencapai tingkat rekor, sementara es laut Antartika menyentuh tingkat terendah harian sejak pemantauan satelit dimulai.