Diksia.com - Nvidia (NASDAQ: NVDA) telah menyaksikan lonjakan harga sahamnya berkat pengeluaran besar terkait kecerdasan buatan (AI) dari perusahaan teknologi besar.
Unit pemrosesan grafis (GPU) perusahaan ini merupakan infrastruktur krusial untuk melatih model bahasa besar, yang merupakan inti dari AI generatif.
Seiring semakin banyak perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan AI, Nvidia menjadi salah satu penerima manfaat utama.
Musim panas lalu, produsen chip ini bergabung dengan klub triliun dolar dan mencapai valuasi lebih dari 2 triliun dolar pada bulan Februari.
Setelah sempat memasuki wilayah 3 triliun dolar, saham Nvidia kini berada tepat di bawah ambang batas tersebut pada saat tulisan ini dibuat.
Namun, Nvidia bukan satu-satunya perusahaan pembuat chip yang merasakan dampak dari gelombang pengeluaran AI.
Beberapa perusahaan lain juga merasakan lonjakan bisnis berkat pembangunan pusat data yang diperlukan, termasuk Broadcom (NASDAQ: AVGO).
Chip jaringan dan akselerator AI dari Broadcom terbukti semakin berharga seiring dengan pesatnya ekspansi pusat data.
Kedua komponen ini membantu perusahaan teknologi besar memaksimalkan investasi mereka dan telah mendorong valuasi perusahaan menjadi 750 miliar dolar.
Perusahaan pembuat semikonduktor berikutnya yang akan bergabung dengan Nvidia di klub triliun dolar bukanlah Broadcom.
Investor sebaiknya melihat ke hulu rantai pasokan untuk menemukan pembuat chip berikutnya yang melampaui valuasi 1 triliun dolar: Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (NYSE: TSM).
Perusahaan Ini Menang Ketika Pembuat Chip Bersaing
Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) adalah pembuat chip terbesar di dunia.
Perusahaan ini menyumbang sekitar 60% dari seluruh pengeluaran pabrik chip, dan itu bukan tanpa alasan: TSMC memiliki proses pembuatan chip paling canggih di dunia.
Hal ini memungkinkan TSMC untuk memproduksi chip yang lebih kuat dan efisien dalam konsumsi daya untuk pelanggannya. Kedua aspek ini sangat penting untuk AI dan bidang lainnya, seperti smartphone.