Apple Watch Ultra, Jam Tangan Pintar Tangguh untuk Petualang Sejati

RediksiaKamis, 13 Maret 2025 | 19:56 WIB
Apple Watch Ultra, Jam Tangan Pintar Tangguh untuk Petualang Sejati
Apple Watch Ultra, Jam Tangan Pintar Tangguh untuk Petualang Sejati

Diksia.com - Di tengah pesatnya perkembangan teknologi wearable, Apple Watch Ultra kembali menjadi sorotan pada tahun 2025. Sebagai salah satu produk unggulan Apple, jam tangan pintar ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pengguna dengan gaya hidup aktif, mulai dari petualang alam hingga penggemar olahraga ekstrem.

Dengan pembaruan terkini yang diperkenalkan pada Maret 2025, perangkat ini tidak hanya menawarkan desain tangguh, tetapi juga fitur canggih yang semakin memperkuat posisinya di pasar global. Apa saja yang membuat Apple Watch Ultra begitu istimewa tahun ini? Mari kita telusuri bersama.

Desain Tangguh untuk Petualangan Ekstrem

Apple Watch Ultra tetap mempertahankan identitasnya sebagai smartwatch paling kokoh dari lini produk Apple. Bodinya terbuat dari titanium aerospace-grade yang ringan namun tahan benturan, cocok untuk menemani kamu menaklukkan medan berat seperti pendakian gunung atau menyelam di laut dalam.

Layar Sapphire Crystal-nya juga dirancang anti-gores dan mendukung visibilitas maksimal, bahkan di bawah sinar matahari terik. Dengan ukuran layar 49mm, kita bisa menikmati tampilan yang lebih luas dibandingkan model Apple Watch standar, memberikan kenyamanan saat membaca notifikasi atau memantau data aktivitas.

Pada pembaruan terbaru, Apple menambahkan opsi warna baru yang terinspirasi dari alam, seperti Forest Green dan Ocean Blue, yang kabarnya menjadi favorit pengguna sejak peluncuran awal tahun ini. Sertifikasi ketahanan air hingga kedalaman 100 meter dan standar militer MIL-STD 810H juga memastikan perangkat ini siap menghadapi segala kondisi, dari hujan deras hingga suhu ekstrem.

Fitur Kesehatan dan Kebugaran yang Lebih Canggih

Salah satu alasan utama Apple Watch Ultra diminati adalah kemampuannya sebagai asisten kesehatan pribadi. Di 2025, kita melihat peningkatan signifikan pada sensor yang digunakan. Fitur pemantauan detak jantung kini lebih akurat dengan teknologi ECG generasi terbaru, sementara sensor oksigen darah (SpO2) mampu memberikan data real-time yang membantu kamu memahami kondisi tubuh saat beraktivitas di ketinggian. Bagi yang sering mendaki atau trekking, fitur ini terasa sangat berguna untuk mendeteksi tanda-tanda kelelahan atau hipoksia.