Diksia.com - Hingga saat ini, pertanyaan apakah iPhone 16 sudah rilis di Indonesia masih menjadi topik hangat di kalangan penggemar teknologi, khususnya para pecinta produk Apple. Dengan tanggal hari ini 8 April 2025, kita akan mengupas informasi terbaru dan akurat terkait kehadiran iPhone 16 di pasar Indonesia. Smartphone yang diluncurkan secara global pada September 2024 ini memang telah mencuri perhatian dunia, tapi bagaimana nasibnya di Tanah Air? Mari kita simak bersama.
Status Terkini iPhone 16 di Indonesia
Per 8 April 2025, iPhone 16 belum sepenuhnya rilis secara resmi di Indonesia dalam arti tersedia untuk pembelian langsung di toko-toko resmi. Namun, kabar baiknya, Apple telah mengumumkan bahwa jajaran iPhone 16, termasuk iPhone 16, iPhone 16 Plus, iPhone 16 Pro, iPhone 16 Pro Max, dan varian baru iPhone 16e, akan resmi dijual di Indonesia mulai 11 April 2025. Artinya, hanya dalam hitungan hari, kamu bisa mendapatkan perangkat ini secara legal melalui distributor resmi seperti iBox, Erajaya, Digimap, atau platform e-commerce terpercaya.
Pengumuman ini datang setelah proses panjang yang melibatkan negosiasi antara Apple dan pemerintah Indonesia. Jadi, jika kamu bertanya-tanya kenapa butuh waktu lama, jawabannya ada pada regulasi yang harus dipenuhi sebelum iPhone 16 bisa masuk pasar lokal.
Mengapa iPhone 16 Tertunda di Indonesia?
Sejak peluncuran globalnya pada 20 September 2024, iPhone 16 sudah tersedia di banyak negara, termasuk tetangga kita seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Tapi di Indonesia, prosesnya tidak semudah itu. Ada dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh Apple: Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari Kementerian Perindustrian dan sertifikasi Postel dari Kementerian Komunikasi dan Digital.
Hingga awal 2025, iPhone 16 belum memenuhi syarat TKDN, yang mensyaratkan kandungan lokal minimal 35 persen atau komitmen investasi tertentu. Apple memilih skema investasi inovasi ketimbang membangun pabrik di Indonesia, dan negosiasi alot berlangsung selama berbulan-bulan. Baru pada Februari 2025, kesepakatan tercapai dengan komitmen investasi senilai lebih dari 300 juta dolar AS untuk membangun pusat riset dan inovasi di Indonesia.