Diksia.com - JAKARTA, Pesatnya perkembangan teknologi digital tidak hanya berdampak positif tetapi juga negatif.
Salah satunya penipuan berkedok file APK (Android Package Kit) yang sangat merugikan.
CEO Triv.co.id Gabriel Rey menjelaskan, modus penipuan menggunakan file APK dilakukan dengan mengirimkan file tersebut secara membabi buta dalam berbagai bentuk seperti undangan pernikahan, invoice, tagihan pajak, dan lain sebagainya.
Manipulasi ini dilakukan dengan tujuan agar penerima fokus pada teks judul yang dikirim sehingga pemilik perangkat membuka dan memberikan izin untuk menginstal file tersebut.
Pelaku memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat karena kurangnya edukasi dan juga pemasangan yang tidak disengaja, sehingga file tersebut dapat meretas ponsel atau perangkat yang berujung pada kerugian.
Ada banyak korban dari modus kejahatan ini. Misalnya, pada Maret 2023, media massa meliput kerugian seorang pengusaha asal Lawang, Malang, Jawa Timur, yang saldo tabungannya jebol 1,4 miliar dan hanya Rp. Sisa 2 juta.
Kehilangan itu terjadi setelah ia mengunduh dan membuka berkas undangan pernikahan via WA.
Beberapa waktu kemudian ia mendapat notifikasi di ponselnya bahwa ada upaya untuk mengakses akunnya secara ilegal dan diminta untuk mengganti kata sandi email dan mentransfer data ke ponsel lain.
Tak lama kemudian, terjadi rentetan transaksi transfer ke rekening tak dikenalnya, hingga Rp 1,4 miliar.
Berangkat dari maraknya kasus penipuan file APK, Triv berupaya meningkatkan keamanan penggunanya dengan meluncurkan fitur AI login per 14 Juli 2023.
“Fitur login AI dari Triv.co.id ini memungkinkan sistem Triv mempelajari perilaku login pengguna untuk mencegah login yang mencurigakan. Dengan fitur ini, kami berharap dapat mengurangi penipuan dan melindungi pelanggan kami sehingga kenyamanan pelanggan dalam bertransaksi di Triv tetap terjaga,” ujar Rey dalam keterangan tertulis yang dikutip Sabtu (15/7/2023).
Rey menyatakan pihaknya bergerak cepat meluncurkan fitur AI login karena dampak penipuan melalui media file APK bukan main-main.
Jika pengguna secara tidak sengaja menginstal file APK, persetujuan tertentu akan diminta, yang seringkali tidak mengetahui izin yang diberikan.
“Kemudian setelah izin install diberikan, aplikasi jahat ini akan dengan cepat menyedot semua data yang kita miliki, termasuk data m-banking, aplikasi crypto, termasuk apapun yang kita ketik sehingga mereka dapat mengetahui semua PIN, password bahkan kode OTP kita Tingginya ancaman kejahatan dari file APK inilah yang membuat kami buru-buru merilis fitur AI Login untuk memastikan keamanan pelanggan kami tetap terjaga,” jelas Rey.
Ia mengingatkan masyarakat untuk terus berhati-hati dan waspada terhadap berbagai file yang diterima di perangkatnya.
Karena jika kebobolan, dan pada akhirnya mengakibatkan kerugian, tidak semua perusahaan penyedia jasa yang kami gunakan dapat mengkompensasi kerugian yang diterima, karena itu adalah kelalaian pengguna.
Lebih lanjut Rey menjelaskan langkah-langkah pencegahan penggunaan berbagai perangkat digital seperti ponsel, tablet, laptop dan sebagainya. Pertama dengan mengaktifkan Play Store Protect. “Dengan begitu, aplikasi yang tidak jelas asal usulnya bisa dicegah untuk dipasang di ponsel kita,” ujar Rey.
Kedua, gunakan autentikasi dua faktor. “Mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) melalui aplikasi autentikator atau melalui email di akun Triv kami akan memberikan lapisan keamanan ekstra untuk melindungi akun kami dari upaya peretasan,” jelas Rey.
Terakhir, selalu waspada dan periksa kembali setiap file yang kita unduh dan instal. “Selalu luangkan waktu sejenak untuk memeriksa dan memeriksa kembali setiap file dan aplikasi yang muncul di layar kami. Karena perlindungan utama tetap menjadi kewaspadaan kami untuk menghindari ancaman file APK berbahaya tersebut,” ucapnya menutup penjelasannya.
Sumber: Tribunnews.com, Choirul Arifin