Apple Dirikan Laboratorium AI Rahasia di Zurich, Rekrut Para Ahli dari Google

Muhamad Adin ArifinSenin, 6 Mei 2024 | 12:01 WIB
Apple Dirikan Laboratorium AI Rahasia di Zurich, Rekrut Para Ahli dari Google
Foto: Stephen Lam/Reuters

Diksia.com - Raksasa teknologi Apple dikabarkan diam-diam mendirikan sebuah laboratorium AI (Artificial Intelligence) di Zurich, Swiss. Laboratorium ini diduga diisi oleh para ahli AI yang sebelumnya bekerja di Google.

Keberadaan laboratorium ini terungkap berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Financial Times. Media tersebut menganalisa ratusan lowongan pekerjaan, profil LinkedIn, dan mempelajari berbagai informasi selama beberapa tahun terakhir. Hasilnya, mereka menemukan bahwa Apple telah merekrut setidaknya 36 ahli AI dari Google.

Salah satu nama besar yang direkrut Apple adalah John Giannandrea, yang kini menjabat sebagai bos divisi AI Apple dengan posisi SVP Machine Learning dan AI Strategy. Giannandrea bergabung dengan Apple pada tahun 2018.

Menurut Profesor Luc Van Gool dari ETH Zurich, Apple telah membuka sebuah laboratorium riset dan pengembangan di Zurich bernama Vision Lab. Fasilitas penelitian ini mempekerjakan para ahli dari dua startup lokal yang diakuisisi Apple, yaitu FaceShift dan Fashwell.

FaceShift, startup motion capture, diakuisisi oleh Apple pada tahun 2015, sedangkan Fashwell, startup pencarian visual berbasis AI, diakuisisi pada tahun 2019.

Apple bahkan memiliki dua kantor perekrutan di Zurich. Salah satu kantor tersebut terkesan sangat tertutup, bahkan orang-orang di sekitar kantor tersebut tidak menyadari bahwa itu adalah kantor Apple.

Apple sendiri menolak untuk berkomentar mengenai keberadaan kantor dan laboratorium rahasia tersebut.

Meskipun terkesan diam-diam, tim di Vision Lab telah menghasilkan beberapa hasil penelitian terkait generative AI. Salah satu fokus penelitian mereka adalah model penggunaan input teks dan gambar untuk menghasilkan jawaban yang akurat.

Contohnya, pengguna dapat menanyakan tempat pembelian jaket yang gambarnya dipotret menggunakan kamera ponsel. Model machine learning tersebut kemudian dapat memberikan jawaban dalam bentuk daftar toko-toko yang menjual jaket tersebut.

Meskipun terkesan terlambat dibandingkan dengan perusahaan teknologi besar lainnya seperti Microsoft, Google, dan Amazon, Apple tampaknya serius untuk mengejar ketertinggalannya di bidang AI.

Berbagai langkah strategis, seperti mendirikan laboratorium rahasia dan merekrut para ahli ternama, menunjukkan ambisi Apple untuk menjadi pemimpin di bidang AI di masa depan.

Sumber: inet.detik.com