Ni Nengah Widiasih Pecahkan Rekor Pribadi, Tapi Gagal Bawa Medali di Paralimpiade Paris 2024

Muhamad Adin ArifinKamis, 5 September 2024 | 11:07 WIB
Ni Nengah Widiasih Pecahkan Rekor Pribadi, Tapi Gagal Bawa Medali di Paralimpiade Paris 2024
Lifter Indonesia Ni Nengah Widiasih bersiap melakukan angkatan dalam pertandingan para angkat berat kelas 41kg putri Paralimpiade Paris 2024 di Porte de la Chapelle, Paris, Prancis, Rabu 4 September 2024. Widi berhasil mengangkat beban seberat 101kg dan berada di posisi kelima. ANTARA/NPC Indonesia

Diksia.com - Atlet para angkat berat Indonesia, Ni Nengah Widiasih, yang bertanding di kategori 41 kilogram putri di Paralimpiade Paris 2024, belum berhasil membawa pulang medali.

Namun, ia berhasil mencatatkan prestasi pribadi dengan memecahkan rekornya sendiri, mengangkat beban seberat 101 kilogram.

Pada percobaan kedua, Widiasih berhasil memecahkan rekor pribadinya di ajang bergengsi ini.

Bertarung di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Rabu, 4 September, dia mengangkat beban tiga kilogram lebih berat dibandingkan angkatannya saat meraih medali perak di Paralimpiade Tokyo 2020.

Sayangnya, torehan tersebut hanya cukup untuk menempatkannya di posisi kelima.

Di percobaan ketiga, Widiasih mencoba menaklukkan beban 106 kilogram, namun upayanya tidak berhasil. Sementara itu, pesaing-pesaingnya berhasil mencatatkan angkatan yang lebih berat.

Zhe Chui, atlet asal Tiongkok, keluar sebagai juara setelah sukses mengangkat 119 kilogram, yang juga menjadi rekor baru di kategori 41 kilogram putri.

Medali perak diraih oleh Esther Nworgu dari Nigeria dengan angkatan 118 kilogram, sedangkan perunggu direbut Lara Aparecida da Lima dari Brasil dengan angkatan 109 kilogram.

Dalam keterangannya usai pertandingan, Widi, panggilan akrabnya, mengungkapkan permintaan maaf kepada seluruh pendukung di Tanah Air.

“Terima kasih atas dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia. Saya mohon maaf karena belum berhasil membawa pulang medali untuk Indonesia di Paralimpiade kali ini,” kata Widi.

Dia juga menjelaskan bahwa dirinya telah berusaha maksimal, meskipun masih merasakan efek dari cedera bahu yang dialami selama persiapan.

“Cedera saya cukup berat, dan mungkin ini menjadi salah satu penyebabnya. Tapi, saya tidak ingin menjadikannya alasan. Ini adalah kehendak Tuhan, dan saya belum diberikan kesempatan untuk menang kali ini,” tambahnya.

Meskipun tren medali Paralimpiade-nya terhenti di Paris, Widi tetap optimistis. Ia bertekad untuk pulih dari cedera dan tampil lebih baik di masa mendatang.

“Harapan saya setelah ini adalah bisa recovery dengan lebih baik lagi,” ujarnya penuh semangat.