Surviving in a Romance Fantasy Novel Chapter 36

RediksiaRabu, 5 Maret 2025 | 09:33 WIB
Surviving in a Romance Fantasy Novel Chapter 36
Surviving in a Romance Fantasy Novel Chapter 36

Diksia.com - Dalam bab ke-36 dari manhwa “Surviving in a Romance Fantasy Novel”, pembaca diajak menyelami ketegangan yang memuncak di Istana Macan Putih. Kebakaran hebat melanda istana, menyebabkan balok-balok luar dapur belakang hangus dan roboh, menciptakan guncangan hebat yang dirasakan oleh Putri Putih. Meskipun tubuhnya berada di ambang batas ketahanan, ia menyadari bahwa duduk diam bukanlah pilihan jika ingin selamat.

Di tengah kekacauan, Putri Putih bertanya tentang kondisi istana bagian dalam. Seol Tae Pyeong, seorang perwira militer yang setia, menginformasikan bahwa Putri Vermilion telah memberinya tablet Vermilion Bird sebagai tanda kepercayaan. Tablet ini biasanya hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar dipercaya oleh Putri Vermilion, menunjukkan betapa seriusnya situasi saat ini.

Seol Tae Pyeong dengan cepat membantu Putri Putih berdiri, meskipun rasa sakit yang dirasakannya luar biasa. Ia menekankan pentingnya bergerak cepat untuk menghindari penangkapan oleh “tangan hantu”, unit khusus di bawah Kaisar yang dikenal dengan pergerakan mereka yang diam-diam namun mematikan. Meskipun kekuatan individu mereka mungkin tidak sebanding dengan Seol Tae Pyeong, formasi strategis mereka membuat mereka menjadi musuh yang tangguh.

Putri Putih mengungkapkan bahwa Permaisuri Ha Chae Rim berada di balik rencana penangkapannya. Meskipun Putri Vermilion tidak menyetujui situasi ini, tanpa bukti yang jelas, sulit untuk membuktikan ketidakbersalahannya. Seol Tae Pyeong menekankan bahwa prioritas utama adalah bertahan hidup dan menghindari penangkapan hingga situasi dapat dijelaskan dengan jelas.

Bab ini menggambarkan perjuangan Putri Putih untuk bertahan hidup di tengah intrik istana dan ancaman yang mengintai di setiap sudut. Kepercayaan antara karakter dan ketegangan yang tercipta menambah kedalaman cerita, membuat pembaca terus terpaku pada perkembangan selanjutnya.