Review Novel “Hujan, Ajarkan Aku Lupa” karya Mareina Rahma Diansyah

RediksiaKamis, 11 Januari 2024 | 12:01 WIB
Review Novel Hujan, Ajarkan Aku Lupa karya Mareina Rahma Diansyah
Review Novel Hujan, Ajarkan Aku Lupa karya Mareina Rahma Diansyah

Ketika Nadine dan Devan bertemu, mereka merasakan sesuatu yang berbeda. Namun, sebelum mereka bisa mengenal lebih jauh, sebuah kesalahpahaman membuat mereka berpisah. Nadine menyesal telah menjual dirinya, sementara Devan merasa telah ditipu oleh Nadine.

Tiga tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali. Nadine kini bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Devan, yang tidak menyadari identitasnya. Devan masih membenci Nadine, dan berusaha membuatnya menderita. Namun, perlahan-lahan, Devan mulai menyadari bahwa Nadine bukanlah wanita yang dia kira.

Sementara itu, ada Jordy, sahabat Nadine yang selalu setia menunggu. Jordy mencintai Nadine, dan berharap suatu hari Nadine akan membalas perasaannya. Jordy juga tidak menyukai Devan, yang dia anggap sebagai orang yang telah merusak hidup Nadine.

Akankah Nadine dan Devan bisa melupakan masa lalu mereka, dan memulai kisah cinta baru? Ataukah Jordy akan menghalangi mereka, dan merebut hati Nadine? Bagaimana pula dengan rahasia yang tersembunyi di balik hubungan mereka?

Tokoh dan Perkembangan Karakter

  • Devan: Tokoh utama laki-laki yang dingin, arogan, dan tidak percaya cinta. Dia memiliki trauma masa lalu yang membuatnya sulit membuka hati. Dia juga memiliki masalah kesehatan yang membuatnya tidak bisa memiliki anak. Dia terobsesi dengan Nadine yang merupakan satu-satunya wanita yang bisa membuatnya merasakan cinta.
  • Nadine: Tokoh utama perempuan yang cantik, ceria, dan baik hati. Dia memiliki nasib yang malang karena lahir dari hubungan gelap. Dia harus hidup menderita di bawah tekanan keluarga tirinya. Dia rela menjual dirinya pada Devan demi membayar hutang ayahnya. Dia juga mencintai Devan, tapi dia bingung dengan sikap Devan yang selalu berubah-ubah.
  • Jordy: Tokoh pendukung yang merupakan sahabat sekaligus kekasih Nadine. Dia adalah seorang dokter muda yang tampan, pintar, dan penyayang. Dia selalu ada untuk Nadine dan membantunya melewati masa-masa sulit. Dia juga mencintai Nadine dengan tulus, tapi dia tidak bisa bersaing dengan Devan yang lebih kaya dan berkuasa.

Tema dan Pesan

Novel “Hujan, Ajarkan Aku Lupa” mengangkat tema tentang cinta, pengorbanan, kesetiaan, dan pilihan. Novel ini juga menyampaikan pesan bahwa cinta tidak bisa dipaksakan, cinta harus didasarkan pada kepercayaan dan pengertian, dan cinta harus bisa mengalahkan ego dan rasa sakit.

Kelebihan dan Kekurangan Novel

  • Kelebihan:
    • Alur cerita yang menarik dan menguras emosi. Pembaca akan dibawa untuk merasakan berbagai macam perasaan, mulai dari senang, sedih, marah, haru, hingga baper.
    • Penokohan yang kuat dan mendalam. Pembaca akan mudah menyukai dan membenci tokoh-tokoh dalam novel ini. Pembaca juga akan merasa terhubung dengan perjuangan dan dilema yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam novel ini.
    • Gaya bahasa yang indah dan puitis. Penulis menggunakan banyak metafora, simbol, dan imajinasi yang membuat novel ini menjadi lebih hidup dan berwarna. Penulis juga menggunakan kata-kata yang sederhana tapi menyentuh hati pembaca.
  • Kekurangan:
    • Beberapa adegan yang terlalu vulgar dan tidak sesuai dengan norma. Novel ini mengandung banyak adegan dewasa yang mungkin tidak cocok untuk pembaca yang berusia di bawah 18 tahun. Novel ini juga menggambarkan beberapa adegan kekerasan yang cukup sadis dan brutal.
    • Beberapa konflik yang terlalu klise dan tidak masuk akal. Novel ini menggunakan beberapa konflik yang sudah sering digunakan dalam novel-novel romantis lainnya, seperti hamil di luar nikah, penyakit mematikan, dan perselingkuhan. Novel ini juga memiliki beberapa kejadian yang terlalu dramatis dan tidak realistis, seperti kecelakaan, penculikan, dan pembunuhan.

Ulasan Novel

Novel Hujan, Ajarkan Aku Lupa adalah sebuah novel yang menggugah hati pembaca. Novel ini mengajak pembaca untuk merasakan berbagai macam emosi, dari sedih, marah, bahagia, hingga haru. Novel ini juga memiliki alur cerita yang tidak mudah ditebak, dan penuh dengan intrik dan konflik.