Bagian kedua dari novel ini bercerita tentang balas dendam Kayra. Kayra menjadi pengusaha sukses dan menggunakan kekayaan dan kekuatannya untuk menghancurkan hidup Hariz. Namun, saat Kayra semakin dekat dengan balas dendamnya, dia mulai mempertanyakan apakah itu sepadan.
Plot Summary
Novel ini memperlihatkan perjalanan hidup Kayra yang menyedihkan dan penuh rintangan. Dia telah dihina dan dicap sebagai pelacur oleh masyarakat sekitarnya.
Namun, kehidupannya berubah saat seorang lelaki dari masa lalunya kembali muncul. Pertemuan ini memicu pertanyaan tentang takdir dan jodoh, serta menghadirkan konflik batin yang mendalam dalam diri Kayra.
Karakter dan Pengembangan Karakter
Karakter dalam Bidadari Salju sangat kompleks dan relatable. Kayra adalah wanita muda yang kuat dan bertekad untuk membalas dendam pada Hariz.
Hariz adalah karakter kompleks yang jahat dan simpatik. Karakter lain dalam novel ini juga berkembang dengan baik dan dapat dipercaya.
Bidadari Salju menampilkan karakter Kayra sebagai tokoh utama yang penuh dengan kompleksitas emosi.
Melalui perjalanan hidupnya, pembaca dapat melihat perkembangan karakter Kayra dari seorang yang rendah diri menjadi seseorang yang kuat dan mampu menghadapi cobaan hidup dengan tegar.
Karakter-karakter lainnya juga memberikan warna dan kontribusi yang penting dalam alur cerita ini.
Tema dan Pesan
Tema Bidadari Salju adalah balas dendam. Namun, novel ini juga mengangkat tema penebusan dan pengampunan.
Novel tersebut menunjukkan bahwa balas dendam bisa menjadi kekuatan yang merusak, tetapi juga bisa menjadi kekuatan yang dahsyat untuk kebaikan.
Novel ini mengangkat tema-tema penting seperti penghinaan, pengampunan, dan penemuan kembali diri.
Melalui kisah Kayra, Mia Kiff menyampaikan pesan bahwa keberanian untuk menghadapi masa lalu dan menerima cinta sejati adalah hal yang tak ternilai.
Bidadari Salju mengajarkan pembaca tentang pentingnya menghargai dan memaafkan, serta menemukan kekuatan dalam kesulitan.
Gaya menulis
Gaya penulisan Mia Kiff dalam Bidadari Salju memikat pembaca dengan keindahan bahasa yang digunakan.
