Pulang Pergi: Novel Aksi Karya Tere Liye yang Penuh Petualangan

RediksiaJumat, 21 Juli 2023 | 09:30 WIB
Pulang Pergi: Novel Aksi Karya Tere Liye yang Penuh Petualangan
Pulang Pergi: Novel Aksi Karya Tere Liye yang Penuh Petualangan

Diksia.com - Novel Pulang Pergi adalah novel karya Tere Liye yang merupakan seri ketiga dari trilogi Pulang, Pergi, dan Pulang-Pergi. Novel ini diterbitkan oleh Sabak Grip pada tahun 2021 dan termasuk dalam genre aksi.

Novel ini menceritakan tentang perjalanan hidup Bujang, seorang mantan Tauke Besar dari Keluarga Tong, yang terlibat dalam berbagai pertarungan dan konflik di berbagai negara.

Sinopsis Novel Pulang Pergi

Bujang adalah seorang pria yang tidak pernah merasa memiliki tempat untuk pulang. Ia meninggalkan kampung halamannya di Talang, Sumatera Selatan, sejak kecil dan bergabung dengan Keluarga Tong, sebuah organisasi kriminal internasional.

Ia berhasil menjadi Tauke Besar, pemimpin tertinggi dari Keluarga Tong, setelah mengalahkan musuh-musuhnya dalam pertarungan sengit.

Namun, Bujang tidak menikmati kekuasaannya sebagai Tauke Besar. Ia merasa bosan dan tidak memiliki tujuan hidup. Ia memutuskan untuk melepaskan jabatannya dan menjelajahi dunia dengan bebas.

Ia pergi ke berbagai negara dan bertemu dengan orang-orang yang berbeda-beda. Ia juga terlibat dalam berbagai masalah dan petualangan yang menguji nyali dan kemampuannya.

Dalam novel Pulang Pergi, Bujang pergi ke Rusia untuk memenuhi janjinya dengan Otets, pemimpin dari keluarga Bratva, sebuah organisasi kriminal Rusia.

Bujang harus menikahi Maria, putri Otets, sebagai syarat untuk mendapatkan bantuan dari Bratva saat ia masih menjadi Tauke Besar. Bujang tidak menyukai ide pernikahan ini, tetapi ia tidak bisa menolak permintaan Otets.

Namun, pernikahan Bujang dan Maria tidak berjalan lancar. Saat acara berlangsung, terjadi pengkhianatan dari Black Widow, pasukan elit Bratva yang dipimpin oleh Ivanov.

Mereka menyerang Otets dan tamu-tamu yang hadir, termasuk Bujang dan Maria. Otets tewas dalam serangan itu, sementara Bujang dan Maria berhasil melarikan diri bersama dengan beberapa teman mereka.

Bujang dan Maria harus berjuang untuk bertahan hidup dan mengungkap motif di balik pengkhianatan Black Widow.

Mereka juga harus menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok lain yang ingin mengambil alih kekuasaan Bratva. Selain itu, mereka juga harus menyelesaikan masalah perasaan mereka satu sama lain.

Profil Penulis Tere Liye

Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, seorang penulis Indonesia yang lahir di Lahat, Sumatera Selatan pada tanggal 21 Mei 1979. Ia lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan sempat bekerja sebagai akuntan sebelum menjadi penulis.

Tere Liye dikenal sebagai penulis yang produktif dan populer di Indonesia. Ia telah menulis puluhan novel dengan berbagai genre, seperti romansa, fantasi, sejarah, anak-anak, remaja, dan aksi. Beberapa novelnya telah diadaptasi menjadi film atau sinetron.

Tere Liye juga aktif menulis artikel dan esai tentang berbagai topik, seperti pendidikan, politik, agama, sosial, budaya, dan lingkungan. Ia juga sering memberikan seminar dan pelatihan tentang menulis dan membaca.

Kelebihan Novel Pulang Pergi

Novel Pulang Pergi memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya layak dibaca oleh para pecinta novel aksi. Berikut adalah beberapa kelebihan novel ini:

  • Novel ini memiliki alur cerita yang cepat dan menegangkan. Pembaca akan dibawa untuk mengikuti petualangan Bujang dan Maria di berbagai tempat dan situasi yang berbahaya. Ada banyak adegan pertarungan, kejar-kejaran, tembak-menembak, penyelamatan, dan intrik yang membuat pembaca tidak bisa berhenti membaca.
  • Novel ini memiliki karakter-karakter yang kuat dan menarik. Bujang adalah seorang pria yang tangguh, cerdas, berani, dan berprinsip. Ia memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa dan loyalitas yang tinggi kepada teman-temannya. Maria adalah seorang wanita yang cantik, pintar, mandiri, dan berani. Ia juga memiliki kemampuan bertarung yang tidak kalah dari Bujang. Keduanya memiliki latar belakang dan kepribadian yang berbeda, tetapi mereka saling melengkapi dan menghargai. Selain itu, novel ini juga memiliki karakter-karakter pendukung yang beragam dan unik, seperti Salonga, Junior, Thomas, Otets, Ivanov, dan lain-lain.
  • Novel ini memiliki penelitian yang baik tentang berbagai hal yang berkaitan dengan ceritanya. Penulis menunjukkan bahwa ia telah melakukan riset tentang berbagai hal, seperti geografi, sejarah, budaya, bahasa, senjata, organisasi kriminal, dan lain-lain. Hal ini membuat novel ini terasa lebih realistis dan mendetail.

Kekurangan Novel Pulang Pergi

Meskipun novel Pulang Pergi memiliki banyak kelebihan, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan yang bisa menjadi catatan bagi pembaca. Berikut adalah beberapa kekurangan novel ini:

  • Novel ini memiliki beberapa kesalahan penulisan dan penyuntingan. Ada beberapa kesalahan ejaan, tanda baca, spasi, dan tata bahasa yang terdapat dalam novel ini. Hal ini bisa mengganggu kenyamanan membaca dan mengurangi kualitas novel ini.
  • Novel ini memiliki beberapa adegan yang terlalu dramatis atau tidak masuk akal. Ada beberapa adegan yang terlalu berlebihan atau tidak sesuai dengan logika atau kenyataan. Misalnya, adegan di mana Bujang bisa mengalahkan puluhan musuh sendirian tanpa luka berarti atau adegan di mana Bujang dan Maria bisa lolos dari pengejaran dengan mudah. Hal ini bisa membuat novel ini terasa kurang realistis atau meyakinkan.
  • Novel ini memiliki beberapa informasi yang kurang akurat atau relevan. Ada beberapa informasi yang disampaikan dalam novel ini yang kurang tepat atau sesuai dengan fakta atau konteksnya. Misalnya, informasi tentang nama-nama tempat atau orang di Rusia yang tidak sesuai dengan ejaan atau pengucapan aslinya atau informasi tentang sejarah atau budaya Rusia yang kurang lengkap atau akurat. Hal ini bisa membuat novel ini terasa kurang informatif atau mendidik.

Pesan Moral Novel Pulang Pergi

Novel Pulang Pergi tidak hanya menyajikan cerita aksi yang seru dan menarik, tetapi juga menyampaikan beberapa pesan moral yang bermanfaat bagi pembaca. Berikut adalah beberapa pesan moral yang bisa dipetik dari novel ini:

  • Setiap orang memiliki tempat untuk pulang. Bujang adalah seorang pria yang merasa tidak punya tempat untuk pulang karena ia meninggalkan keluarga dan kampung halamannya sejak kecil. Ia merasa hidupnya hampa dan tidak berarti. Namun, ia akhirnya menyadari bahwa pulang bukan hanya soal tempat, tetapi juga soal orang-orang yang mencintai dan peduli padanya. Ia menemukan tempat untuk pulang dalam diri Maria dan teman-temannya.
  • Setiap orang memiliki pilihan untuk berubah. Bujang adalah seorang pria yang terlibat dalam dunia kriminal sejak muda. Ia melakukan banyak hal buruk dan kejam demi bertahan hidup dan mendapatkan kekuasaan. Namun, ia tidak bahagia dengan hidupnya sebagai Tauke Besar. Ia memilih untuk melepaskan jabatannya dan menjauhi dunia kriminal. Ia juga memilih untuk membantu orang-orang yang membutuhkan bantuannya dan melawan kejahatan.
  • Setiap orang memiliki nilai dan harga diri. Maria adalah seorang wanita yang dijadikan alat tukar oleh ayahnya untuk mendapatkan bantuan dari Bujang saat ia masih menjadi Tauke Besar. Ia merasa tidak dihargai dan dicintai oleh ayahnya. Namun, ia tidak mau menyerah dengan nasibnya. Ia berusaha untuk membuktikan bahwa ia bukan hanya seorang boneka, tetapi juga seorang wanita yang berpendidikan, berbakat, dan berani. Ia juga menuntut penghargaan dan cinta dari Bujang sebagai suaminya.

Novel Pulang Pergi adalah novel aksi karya Tere Liye yang menceritakan tentang perjalanan hidup Bujang, seorang mantan Tauke Besar dari Keluarga Tong, yang terlibat dalam berbagai pertarungan dan konflik di berbagai negara. Novel ini memiliki alur cerita yang cepat dan menegangkan, karakter-karakter yang kuat dan menarik, dan pesan moral yang bermanfaat.