Octavia Butler, Sang Legenda Fiksi Ilmiah, Penulis Afrofuturisme yang Visioner

RediksiaSelasa, 27 Februari 2024 | 17:01 WIB
Octavia Butler, Sang Legenda Fiksi Ilmiah, Penulis Afrofuturisme yang Visioner
Octavia Butler, Sang Legenda Fiksi Ilmiah, Penulis Afrofuturisme yang Visioner

Diksia.com - Octavia Butler adalah salah satu penulis fiksi ilmiah terbaik di Amerika. Dia adalah perempuan Afrika-Amerika pertama yang mendapatkan penghargaan MacArthur Fellowship, yang juga dikenal sebagai beasiswa jenius. Dia juga memenangkan beberapa penghargaan bergengsi lainnya, seperti Hugo Award dan Nebula Award. Karya-karyanya tidak hanya menarik, tetapi juga mengandung pesan-pesan penting tentang empati, norma sosial, kehancuran diri, pelestarian, dan tribalisme.

Kehidupan Awal

Octavia Estelle Butler lahir pada 22 Juni 1947 di Pasadena, California. Dia adalah anak tunggal dari Octavia Margaret Guy, seorang pembantu rumah tangga, dan Laurice James Butler, seorang tukang semir sepatu. Ayahnya meninggal saat dia berusia tujuh tahun. Dia dibesarkan oleh ibu dan neneknya dalam lingkungan yang ketat dan religius.

Sejak kecil, Octavia sangat pemalu dan sulit bersosialisasi dengan anak-anak lain. Dia juga mengalami sedikit disleksia yang membuatnya kesulitan belajar di sekolah. Dia sering menjadi sasaran penggodaan dan merasa dirinya jelek dan bodoh. Untuk mengatasi kesepiannya, dia sering membaca buku-buku fantasi dan fiksi ilmiah di perpustakaan. Dia juga menulis cerita-cerita di buku catatannya yang berwarna merah muda.

Octavia melanjutkan pendidikannya di Pasadena City College (A.A., 1968), California State University, dan University of California at Los Angeles. Dia mulai menulis fiksi ilmiah secara serius pada tahun 1970, setelah mendapat dorongan dari Harlan Ellison, seorang penulis terkenal di bidang yang sama. Dia juga mengikuti Clarion Workshop, sebuah program pelatihan menulis fiksi ilmiah yang bergengsi.

Karier dan Karya

Novel pertama Octavia, Patternmaster (1976), adalah awal dari seri Patternist yang terdiri dari lima buku. Seri ini menceritakan tentang kelompok elit yang memiliki kekuatan telepati dan dipimpin oleh Doro, seorang makhluk abadi asal Afrika yang berusia 4.000 tahun. Novel-novel lain dalam seri ini adalah Mind of My Mind (1977), Survivor (1978), Wild Seed (1980), dan Clay’s Ark (1984).

Dalam novel Kindred (1979), Octavia mengisahkan tentang seorang perempuan Afrika-Amerika masa kini yang terlempar ke masa sebelum Perang Saudara Amerika, menjadi budak, dan menyelamatkan leluhurnya yang berkulit putih dan pemilik perkebunan. Novel ini adalah salah satu karya Octavia yang paling terkenal dan banyak dipuji karena menggabungkan unsur sejarah, fiksi ilmiah, dan fantasi.

Novel-novel selanjutnya termasuk trilogi Xenogenesis— Dawn: Xenogenesis (1987), Adulthood Rites (1988), dan Imago (1989)—dan The Parable of the Sower (1993), The Parable of the Talents (1998), dan Fledgling (2005). Dalam karya-karyanya, Octavia sering mengeksplorasi tema-tema seperti ras, gender, agama, lingkungan, dan hubungan antara manusia dan makhluk lain. Dia juga menciptakan karakter-karakter yang kuat, terutama perempuan, yang harus beradaptasi dengan situasi yang sulit dan menantang.

Penghargaan dan Warisan

Octavia mendapatkan banyak penghargaan dan pengakuan atas karya-karyanya. Dia memenangkan Hugo Award pada tahun 1984 untuk cerita pendeknya yang berjudul Speech Sounds, dan Nebula Award pada tahun 1984 dan 1985 untuk cerita pendeknya yang berjudul Bloodchild dan novelnya yang berjudul Parable of the Talents. Dia juga menjadi penulis fiksi ilmiah pertama yang mendapatkan MacArthur Fellowship pada tahun 1995, sebuah beasiswa yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki bakat luar biasa dan kreativitas.

Octavia meninggal karena stroke pada 24 Februari 2006 di Seattle, Washington, pada usia 58 tahun. Karya-karyanya tetap hidup dan terus menginspirasi banyak orang, terutama penulis-penulis muda yang mengikuti jejaknya. Dia juga dianggap sebagai salah satu perintis gerakan Afrofuturisme, sebuah aliran seni dan budaya yang menggabungkan unsur-unsur Afrika, fiksi ilmiah, dan teknologi.

Octavia Butler adalah penulis fiksi ilmiah yang mengubah dunia dengan imajinasi dan visinya. Dia menunjukkan bahwa fiksi ilmiah bukan hanya tentang luar angkasa dan alien, tetapi juga tentang manusia dan masalah-masalah yang mereka hadapi. Dia juga membuka jalan bagi penulis-penulis lain yang ingin mengekspresikan suara dan identitas mereka melalui karya-karya yang menarik dan bermakna.