Dalam perjalanannya, Nidah menemukan dirinya sering kali merasa kecewa dengan organisasinya. Kerap kali, konsep-konsep ketuhanan yang kompleks menjadi bahan pertanyaan dari dirinya. Namun, jawaban yang ia terima kerap kali terasa tertutup dan dogmatis, meninggalkan kekosongan dan ketidakpuasan dalam dirinya. Kekecewaan yang mendalam itu akhirnya menggerakkannya memasuki fase yang gelap: industri pelacuran.
Mengambil langkah yang tidak lazim, Nidah memilih untuk menjadi bagian dari dunia pelacuran sebagai ayam kampus, melayani berbagai pelanggan. Yang menarik, di antara klien-kliennya terdapat banyak politisi dari berbagai spektrum politik, baik dari sayap kanan maupun kiri. Dalam setiap interaksi yang dilakukannya, Nidah tidak merasa ada kekecewaan, bahkan merujuk kepada Sang Pencipta untuk menyaksikan bahwa tindakannya itu merupakan ekspresi kekecewaan terhadap agamanya.
Dengan keputusasaan dan kompleksitas spiritualnya, perjalanan Nidah Kirani menawarkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika keagamaan dan konflik internal yang kompleks. Perjalanan Nidah sebagai pelacur bukan hanya tentang eksplorasi seksual, tetapi juga pencarian jati diri dan makna hidup. Ia terus mempertanyakan konsep Tuhan, moralitas, dan tempatnya di dunia. Novel ini menghadirkan refleksi kritis tentang berbagai dogma dan norma sosial yang sering kali menjebak perempuan.
Dimana Bisa Membaca Novel Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur?
- Membeli buku fisik: Toko buku online dan offline, Gramedia, Tokopedia, Shopee
- Membaca ebook: Google Play Books, Apple Books, Kobo, Amazon Kindle
- Meminjam di perpustakaan: Perpustakaan Nasional, Perpustakaan daerah
Novel “Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur” bukanlah novel biasa. Novel ini menantang pembaca untuk membuka pikiran dan mempertanyakan berbagai norma yang dianggap baku. Kisah Nidah Kirani merupakan sebuah petualangan provokatif yang akan membawa kamu pada refleksi diri dan makna kehidupan.