Diksia.com - Novel Tenggelamnya Kapal van der Wijck adalah salah satu karya sastra klasik Indonesia yang ditulis oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau lebih dikenal dengan nama Buya Hamka. Novel ini pertama kali terbit pada tahun 1939, setelah sebelumnya dimuat sebagai cerita bersambung di majalah Pedoman Masyarakat yang dipimpin oleh Buya Hamka sendiri.
Novel ini mengisahkan tentang kisah cinta yang tragis antara Zainuddin, seorang pemuda berdarah campuran, dan Hayati, seorang gadis Minang murni. Kisah cinta mereka terhalang oleh adat dan perbedaan latar belakang sosial yang berlaku di Minangkabau pada masa itu.
Novel ini juga mengkritik beberapa tradisi yang dianggap bertentangan dengan syariat Islam, seperti kawin paksa, warisan, dan status sosial. Novel ini telah menjadi bacaan wajib bagi pelajar di Indonesia dan Malaysia, dan juga telah diadaptasi menjadi film pada tahun 2013.
Detail Novel
- Judul: Tenggelamnya Kapal van der Wijck
- Pengarang: Buya Hamka
- Genre: Roman, Drama, Sejarah, Budaya
- Jumlah Bab: 26
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Balai Pustaka
- Rating: 4.3/5 (Goodreads)
Sinopsis
Novel ini bercerita tentang Zainuddin, seorang pemuda yang lahir dari ayah Minang dan ibu Makassar. Ayahnya, Sutan, adalah seorang pendekar yang membunuh pamannya sendiri karena masalah warisan. Karena itu, ia dihukum dengan diasingkan dan dipenjara di Cilacap selama 12 tahun.
Setelah bebas, ia merantau ke Makassar dan menikahi Daeng Habibah. Mereka memiliki seorang putra, Zainuddin. Namun, tak lama setelah melahirkan, Daeng Habibah meninggal karena sakit. Sutan pun menyusul beberapa bulan kemudian. Zainuddin yang yatim piatu kemudian diasuh oleh Mak Base, sahabat ayahnya.
Setelah dewasa, Zainuddin memutuskan untuk pergi ke tanah kelahiran ayahnya di Batipuh, Minangkabau. Di sana, ia bertemu dengan Hayati, seorang gadis cantik dan pintar yang merupakan anak dari Datuk Meringgih, seorang bangsawan kaya dan berpengaruh. Zainuddin dan Hayati saling jatuh cinta, tetapi hubungan mereka tidak direstui oleh keluarga Hayati.