Diksia.com - Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (SDRHDT) karya Eka Kurniawan bukan sekadar bacaan biasa. Ini adalah sebuah cerminan jujur dan brutal tentang maskulinitas yang retak, trauma yang tak terucap, serta kritik tajam terhadap kekerasan dalam sebuah rezim. Bagi Kita yang mencari novel dengan kedalaman karakter, narasi yang lugas, namun tetap sarat makna, karya ini wajib ada di daftar bacaan.
Novel ini telah membuktikan kualitasnya, bahkan ketika diadaptasi menjadi film, berhasil menorehkan sejarah dengan meraih penghargaan tertinggi, Golden Leopard, di Festival Film Locarno 2021. Mari Kita bedah lebih dalam mengapa karya sastra ini begitu penting dan menarik.
SDRHDT pertama kali diterbitkan pada tahun 2014, dan sejak itu terus menjadi perbincangan hangat di kalangan penikmat sastra. Eka Kurniawan, penulis yang juga dikenal melalui karya fenomenal seperti Cantik Itu Luka, dengan piawai meracik kisah yang melibatkan elemen kekerasan, seksualitas, dan budaya pop dengan latar era 80 hingga 90-an di Indonesia.
Novel ini menantang pemahaman Kita tentang kejantanan, keadilan, dan bagaimana trauma masa lalu membentuk takdir seseorang. Keunikan gaya bercerita Eka yang tak bertele-tele dan kadang vulgar justru menjadi kekuatan untuk menyampaikan kritik sosial yang menusuk. Novel ini adalah ajakan untuk melihat luka tersembunyi masyarakat.
Detail Novel
- Judul: Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas
- Pengarang: Eka Kurniawan
- Genre: Fiksi, Sastra Indonesia Kontemporer, Fiksi Dewasa
- Bahasa: Indonesia
- Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
- Peringkat: 3.95/5 (berdasarkan 6.668 peringkat di Goodreads)
Sinopsis
Kisah dibuka pada puncak rezim yang represif, berpusat pada dua bocah, Ajo Kawir dan sahabatnya Si Tokek. Mereka secara tidak sengaja mengintip tragedi pemerkosaan yang dilakukan oleh dua orang polisi terhadap seorang perempuan dengan gangguan jiwa bernama Rona Merah.
Si Tokek berhasil melarikan diri, namun Ajo Kawir ditangkap dan dipaksa menyaksikan kekerasan tersebut di bawah todongan pistol. Peristiwa traumatis ini meninggalkan luka mendalam bagi Ajo Kawir, yang secara fisik ia manifestasikan dalam bentuk impotensi—kemaluannya tak bisa berdiri.
Meskipun fisiknya lumpuh di satu sisi, Ajo Kawir tumbuh menjadi pemuda yang bengal dan biang onar. Ia dikenal suka berkelahi, menantang maut sebagai cara untuk melampiaskan dendam yang tidak bisa ia bayar tuntas dan menutupi aibnya.
Hidupnya berubah drastis ketika ia bertemu dengan Iteung, seorang petarung perempuan yang tangguh dan mematikan. Dalam perkelahian, Ajo Kawir babak belur di tangan Iteung, dan ironisnya, ia justru jatuh cinta padanya.
Mereka pun menikah, namun hubungan mereka diuji oleh “burung” Ajo Kawir yang tak berfungsi, serta trauma masa lalu Iteung sendiri yang ternyata juga pernah menjadi korban pelecehan seksual. Pernikahan yang didasari cinta tulus ini dihadapkan pada hasrat yang tak tersampaikan dan kehampaan.
Konflik memuncak ketika Iteung hamil dengan pria lain bernama Budi Baik. Kejadian ini kembali membangkitkan dendam Ajo Kawir yang selama ini terpendam.
Ajo Kawir akhirnya memutuskan untuk menjadi supir truk lintas Jawa-Sumatera, mencari jalan untuk meninggalkan masa lalunya yang kelam dan mencoba berdamai dengan dirinya, sering kali ia berbincang dengan “burung” miliknya yang mengajarkan filsafat hidup yang damai.
Namun, pada akhirnya, jalan untuk menuntaskan dendam dan rindu tetap menuntunnya kembali pada kerasnya kenyataan.
Dimana Bisa Membaca Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas?
Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas masih tersedia di berbagai platform dan toko buku, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Kita dapat menemukannya di toko buku fisik besar, toko buku online, atau platform penyedia buku digital.
Cara Membaca Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas:
- Buku Fisik: Kunjungi toko buku terdekat atau pesan melalui toko buku online. Pastikan Kita mendapatkan cetakan resmi dari Gramedia Pustaka Utama.
- Buku Digital (Ebook): Unduh aplikasi pembaca buku digital (seperti Gramedia Digital) di ponsel atau tablet Kita, lalu cari judul novel ini untuk dibeli dan dibaca langsung di perangkat Kita.
- Perpustakaan: Cek ketersediaan novel di perpustakaan umum atau perpustakaan kampus Kita.
Novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas lebih dari sekadar cerita tentang kekerasan dan seksualitas. Eka Kurniawan menggunakan impotensi Ajo Kawir sebagai alegori yang kuat tentang perlawanan terhadap maskulinitas toksik, sebuah simbol yang menolak dominasi dan kekerasan.
Ia mengajak Kita untuk melihat bahwa hukum dan keadilan tidak hanya berkutat pada pasal dan prosedur, melainkan juga hidup dalam trauma yang dialami oleh korban seperti Rona Merah, Ajo Kawir, dan Iteung.
Novel ini, dengan segala kontroversinya, adalah karya sastra penting yang mendesak Kita untuk merenungkan kembali arti sejati dari kekuatan, kejantanan, dan penyelesaian sebuah dendam yang ternyata terbungkus dalam rindu. Jangan ragu untuk menyelami karya master yang satu ini!